Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah mobil sedan menabrak sepeda motor
Vespa hasil modifikasi terjadi di Jakarta Timur, Minggu (7/6), dan mengakibatkan satu pengendara motor meninggal dan lima luka-luka.
Pengemudi sedan menangis saat ditangkap petugas.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan insiden kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan Bumi Poespa Car Wash, Jaktim.
"Kecelakaan antara kendaraan sedan Hyundai nomer polisi B 1008 KYE dengan dua Vespa modif tanpa nomer polisi," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (7/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Agus, kecelakaan itu bermula saat mobil Hyundai melaju dari arah timur ke barat di Jalan Basuki Rahmat. Sesampainya di depan tempat pencucian mobil, sedan itu menabrak dua sepeda motor Vespa.
"Menabrak dua Vespa sehingga kedua Vespa terjatuh serta kedua pengendara dan penumpangnya terpental di badan jalan," tuturnya.
Akibat kejadian itu, lima orang pengendara dan penumpang Vespa modifikasi itu mengalami luka dan dilarikan ke RS Polri. Sementara, pengendara vespa bernama Rafly Maulana (18) meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Korban meninggal atas nama Rafly Maulana mengalami luka bagian kepala," katanya.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Korban luka antara lain Ilham Ramdhani (20), mengalami luka pada bagian tangan kiri patah dan kaki lecet; Fauzi (13) mengalami luka di bagian kaki dan tangan lecet; Salsa Bilatiur (13) luka lecet di kaki; Abdul Aziz (14) luka di bagian dahi; dan Muhammad Rizky (18) luka bagian kaki. Mereka semua merupakan warga Jaktim.
Selain itu, disampaikan Agus, kecelakaan itu juga mengakibatkan kerugian materi yang ditaksir sebesar Rp10 juta. Sementara, mobil sedan itu sendiri diketahui mengalami penyok di bagian bumper depan dan penutup ruang mesin.
Usai menabrak dua Vespa, lanjutnya, pengemudi sedan Hyundai dengan pelat nomor B 1008 KYE berinisial FP (19) itu kemudian kabur. Namun, polisi menangkapnya tak jauh dari lokasi.
"Enggak begitu lama [dari kejadian], setelah kejadian ditangkap," kata Agus.
"Yang bersangkutan malah nangis melulu saat kita tangkap dan selama proses pemeriksaan petugas," kata Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto di Jakarta, Minggu
Hasil pemeriksaan sementara di kantor kepolisian, kata Agus, tidak ada pengaruh narkoba atau minuman keras pada FP yang disebutnya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) itu.
Petugas kemudian menyimpulkan bahwa kejadian tersebut akibat FP kehilangan konsentrasi saat menyetir. "Bisa karena mengantuk. Yang jelas pengemudi kurang konsentrasi," katanya.
(dis/arh)
[Gambas:Video CNN]