Dokter di Jatim Wafat Akibat Corona, Ada Penyakit Penyerta

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 16:40 WIB
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.
Ilustrasi tenaga medis di IGD. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Surabaya, CNN Indonesia -- Seorang dokter di RSUD dr Soetomo, Surabaya, yakni dr Miftah Fawzy Sarengat, dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona (Covid-19), pada Rabu (10/6) pagi. Ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas dalam kasus ini.

Miftah merupakan seorang dokter yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

"Sejawat ini adalah dokter yang sedang menempuh pendidikan di Soetomo, dan kesehariannya juga bekerja di jaga depan, di IGD," kata Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum meninggal Miftah dirawat di RSUD dr Soetomo selama lima hari, setelah menjalani perawatan di RS Husada Utama, Surabaya.

Saat dirujuk ke RSUD Soetomo, Miftah menjalani serangkaian pemeriksaan, seperti rapid test, CT scan, hingga tes usap atau swab test. Hasilnya, ia dipastikan terkonfirmasi positif Corona.

"Semua prosedur sudah kita lakukan dan semuanya menunjukkan bahwa dia memang positif [Corona] atau dapat dipastikan kita merawatnya secara protokol Covid-19," ujarnya.

Pesta mengakui Miftah juga menderita sejumlah penyakit penyerta lainnya. Disamping itu, kata Pesta, rekannya itu juga mengalami berat badan berlebih.

Infografis Insentif dan Santunan Kematian untuk Tenaga MedisFoto: CNNIndonesia/Fajrian
"Memang teman sejawat ini mempunyai komorbid dengan berat badan yang cukup besar. Jadi ini yang mungkin yang mempersulit proses penyembuhan disamping ada faktor penyerta yang lain," ujarnya.

Kendati demikian, Pesta mengaku tak tahu pasti dimana dan kapan Miftah mulai tertular Covid-19. Pihaknya masih melakukan penelusuran.

Kini jenazah Miftah tengah dalam perjalanan menuju kampung halamannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sebagaimana permohonan pihak keluarga.

"Keluarga sepakat memohon untuk kita mengantarkan sampai ke peristirahatan terakhirnya di kampung halamannya di Magetan Jawa Timur. Dan kita juga sudah berkoordinasi dengan keluarga di sana, mereka siap untuk melaksanakan proses pemakaman secara protokol [Covid-19]," kata dia.

Sebelumnya, Jatim juga memiliki dokter lain yang meninggal akibat kasus Corona. Di antaranya, dr Hilmi Wahyudi, dari IDI Cabang Gresik.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani menyebutkan sedikitnya ada 123 tenaga kesehatan yang terinfeksi Virus Corona.

"Ada 123 orang [tenaga kesehatan] yang terpapar dan sebagian besar sudah sembuh. Artinya, mereka sudah dilakukan tes swab dua kali. Untuk yang terbaru yang terpapar, kita lakukan pengetesan masif dengan prioritas tenaga kesehatan, termasuk petugas Puskesmas," kata dia, dalam konferensi pers virtual dari Gedung Sate Bandung, Selasa (9/6).



Berli melaporkan, tenaga medis yang terpapar Covid-19 akan diisolasi mandiri di Gedung BPSDM Jabar, yang berlokasi di Kota Cimahi.

Meskipun ada tenaga kesehatan yang terpapar, ia memastikan layanan kesehatan di tempat tersebut akan tetap dibuka bagi umum.

"Yang terkena hanya beberapa orang, tidak sampai setengahnya. Itu juga diduga tertularnya bukan di tempat tersebut (fasilitas kesehatan), tapi di tempat lain," ucapnya.

(frd/hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER