Ambon, CNN Indonesia -- Warga Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat,
Maluku memblokade jalan untuk mengadang mobil Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Yasin Payapo, Minggu (14/6).
Tokoh pemuda Desa Kairatu, Predy Pentury, mengatakan aksi warga merupakan protes terhadap bupati yang memerintahkan pembongkaran paksa pos Covid-19. Warga menolak perintah bupati karena virus corona masih mewabah di wilayah mereka.
"Pos relawan kesehatan dibongkar, alasannya mengganggu arus lalu lintas yang menghubungkan tiga kabupaten yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kota Ambon," kata Predy, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blokade dilakukan Minggu sekitarpukul 15.00 WIT. Warga menggunakan batu, kayu dan kursi untuk memblokade jalan.
Mereka menunggu mobil Bupati Yasin Payapo pulang setelah melakukan kunjungan di Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat.
Kericuhan sempat mewarnai aksi protes tersebut ketika aparat TNI dan Polri datang untuk membuka blokade jalan. Warga tak terima dan tetap melakukan blokade jalan.
Bahkan saat mobil yang membawa bupati terjebak di jalan yang diblokade. Bukannya membuka jalan, warga mengadang mobil bupati.
"Aksi pun pecah setelah Bupati Yasin Payapo menolak ajakan warga, arus lalu lintas di kawasan itu pun lumpuh total," kata Predy.
Saat itu warga meminta bupati turun dan menemui mereka. Namun, bupati menolak. Aksi protes pun pecah.
Sekretaris Daerah Seram Bagian Barat Mansur Tuharea menemui warga dan berdialog, sambil mengimbau warga Desa Kairatu menahan diri.
Dia juga meminta perwakilan pemuda dan unsur desa menemui Bupati di Pandopo kota Piru. Dari dialog tersebut warga akhirnya bersedia membuka kembali jalan yang sempat mereka blokade.
(sai/wis)
[Gambas:Video CNN]