Jakarta, CNN Indonesia -- Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur membantah wartawan masuk klaster baru penyebaran
virus corona atau Covid-19.
Gugus menegaskan di Pamekasan belum ada wartawan yang terkonfirmasi Covid-19, kecuali yang berstatus PDP Covid-19 dan meninggal dunia.
"Mohon maaf saya belum pernah mengatakan wartawan menjadi klaster baru, karena wartawan yang meninggal kemarin masih berstatus PDP," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Pamekasan, Sigit Priyono, dalam rilisnya yang diterima
CNNIndonesia.com, Senin (15/6).
Sigit mengatakan, pihaknya tidak merasa memberi keterangan jika wartawan PDP Covid-19 yang meninggal masuk klaster baru penyebaran Covid-19. Informasi yang beredar di sejumlah pemberitaan media dan wartawan masuk klaster, Sigit memastikan tidak pernah menyampaikan hal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya ada yang minta keterangan status wartawan meninggal, dan hasil rapid test yang digelar di kemudian hari. Kabar wartawan masuk klaster di Covid-19, silakan tanya saja pada yang nulis," bantahnya.
Sigit menyampaikan, pelaksanaan rapid test yang menyasar ke sejumlah wartawan merupakan antisipasi pemerintah dalam menangkal Covid-19. Dari jumlah ratusan wartawan yang bertugas hanya sebagian yang mengikuti rapid test.
"Rapid test-nya hanya diikuti 21 orang. Hasilnya satu orang reaktif, 20 sisanya nonreaktif," ujarnya.
Wartawan reaktif tersebut, diketahui memang punya riwayat penyakit bawaan sejak kecil, yakni sesak napas dan penyakit akut. Saat ini, ia menjalani proses isolasi mandiri di rumahnya.
Hingga Senin (15/6), warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan berjumlah 61 orang. Sebelumnya berjumlah 56 orang. Per Minggu (14/6), ada lima penambahan baru Covid-19. Sementara orang yang berstatus PDP berjumlah 81 orang.
(ain/nrs/ain)
[Gambas:Video CNN]