Pemerintah Tak Dukung Obat Corona Unair yang Belum Uji Klinis

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 19:52 WIB
Petugas memindahkan obat-obatan dan alat kesehatan ke Pesawat C-130 Hercules C130 TNI AU dari Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh Malang di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, China, Sabtu (21/3/2020). Pemerintah membeli perlengkapan kesehatan dari China  menggunakan pesawat TNI AU bernomor registrasi A-1333 untuk penanganan COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/HO/Dispenau/wpa/foc.
Petugas memindahkan obat-obatan dan alat kesehatan ke Pesawat C-130 Hercules C130 TNI AU dari Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh Malang di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, China, Sabtu (21/3/2020). (ANTARA FOTO/HO/Dispenau)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah tak akan meloloskan obat jenis apapun untuk menangkal virus corona (Covid-19) yang belum lolos uji klinis. Hal ini menanggapi temuan lima regimen kombinasi obat corona dari Universitas Airlangga.

"Tanpa lolos studi klinis, obat apapun tidak akan memperoleh hak pemasaran. Kami tidak mendukung penggunaan regimen obat yang belum lolos uji klinis secara keseluruhan," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (18/6).

Wiku menuturkan saat ini pihak Unair masih menjalani penelitian praklinis terhadap lima obat kombinasi tersebut. Menurut Wiku, setiap jenis obat baru memang harus menjalani beberapa tahap penelitian untuk divalidasi sebagai obat yang kompatibel bagi manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Unair telah melakukan dua fase awal dalam tahap penelitian. Nantinya obat harus dikaji lagi pada uji klinis manusia demi memastikan keamanan dan kemanjuran untuk penyakit tertentu," katanya.

Selama studi klinis, lanjut Wiku, pihak Unair akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan protokol tinjauan klinis yang harus diikuti.

"Mereka koordinasi dengan BPOM untuk tinjauan rencana studi klinis," ucap Wiku.

Tim peneliti Unair sebelumnya menemukan lima regimen kombinasi obat yang disebut bisa mengobati virus Covid-19. Lima kombinasi regimen itu berasal dari obat-obatan yang beredar di pasaran.

Kelima regimen kombinasi itu yakni lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycycline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, hydroxychloroquine dengan azithromicyne, hydroxychloroquine dengan doxycycline.

Penggunaan lima regimen kombinasi obat itu diklaim terjamin dan aman digunakan, lantaran berbahan dari obat yang telah lolos uji klinis fase 3 dan terdaftar di BPOM.

(psp/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER