Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengklaim pandemi virus corona (Covid-19) di Jakarta telah terkendali tidak bijak.
Gilbert mengatakan dengan fakta kasus positif virus corona di Ibu Kota telah mencapai 10 ribu kasus, Anies seharusnya tak mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Pernyataan terkendali sangat tidak bijak disampaikan saat ini," kata Gilbert saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gilbert mengatakan klaim Anies yang menyebut pandemi virus corona telah terkendali dapat dimaknai berbeda oleh masyarakat. Terlebih, katanya, sejak awal Anies lebih mengedepankan kata-kata, dibanding kebijakan yang selaras untuk penanganan pandemi.
Politikus PDIP itu menyebut seharusnya Anies mempersiapkan jajarannya untuk mengantisipasi gelombang kedua virus corona. Ia khawatir Pemprov DKI Jakarta tak siap karena sudah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Sebaiknya ucapan yang bombastis, seperti 'terkendali' keluar dari Gugus Tugas Covid Nasional, karena Jakarta yang menyebarkan ke daerah dan daerah yang tinggi sekarang masih bisa menulari Jakarta," lanjutnya.
Menurutnya, potensi penularan virus corona di Jakarta masih cukup tinggi. Hal tersebut, kata Gilbert, terbukti ketika ratusan pedagang pasar tradisional di Ibu Kota dinyatakan positif virus corona.
"Saat ini masih ditemukan klaster baru di Pasar, yang diabaikan selama ini. Kaki tidak tahu apakah para pedagang ini seberapa besar menularkan ke pembeli," ujarnya.
Senada dengan Gilbert, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menyebut Anies belum bisa mengklaim penyebaran virus corona di Jakarta terkendali. Pasalnya, penambahan kasus positif harian di Jakarta masih cukup tinggi.
"Belum bisa klaim (wabah virus corona) bisa dikendalikan. Artinya, yang mau saya katakan adalah masih bermain di angka sedemikian gitu," kata Jhonny.
Politikus PDIP itu menyebut anggapan mengenai pandemi corona sudah terkendali kurang pas. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta masih perlu menggencarkan sosialisasi pencegahan penularan virus secara masif ke masyarakat.
"Intensitas sosialisasi secara masif harus dilakukan, tes-tes juga harus lebih masif, sehingga bisa menurunkan tingkat positif Covid," tuturnya.
Sebelumnya, Anies mengklaim penyebaran virus corona di Jakarta sudah terkendali. Ia juga menyebut Jakarta telah melewati puncak pandemi Covid-19. Menurutnya, kondisi tersebut sebagai kado HUT ke-493 DKI bagi masyarakat Jakarta.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 per Senin (22/6), Jakarta mencatatkan 10.098 kasus positif corona. Selain itu, dalam enam hari terakhir, jumlah kasus di Jakarta rata-rata bertambah 151 kasus per hari.
(dmi/fra)