BNPT: Kelompok Radikal Aktif Rekrut Anggota di Masa Corona

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2020 14:18 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan keterangan pers terkait peristiwa teror Bandung di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2). Polri menyatakan situasi di lokasi kejadian sudah kondusif, pelaku berhasil dilumpuhkan dan tidak ada korban jiwa dari peristiwa peledakan bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/17.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan kelompok radikal masih tetap aktif melakukan perekrutan anggota di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya, perekrutan itu dilakukan baik secara online ataupun offline.

"Kelompok radikal masih aktif melaksanakan aksinya melalui propaganda perekrutan, baik secara online maupun offline selama masa pandemi Covid-19," kata Boy dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (23/6).

Namun begitu, mantan Kapolda Papua itu tidak menjelaskan lebih detail soal kelompok radikal yang ia maksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boy kemudian menyampaikan bahwa sebanyak 84 orang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terkait dengan jaringan terorisme dalam rentang waktu Januari hingga Juni 2020.

Menurutnya, mayoritas dari mereka yang ditetapkan sebagai tersangka itu telah merencanakan sejumlah aksi terorisme.

"Ada 84 tersangka terkait dengan masalah jaringan kelompok teror yang selama ini dalam pengawasan, dalam penyelidikan aparat penegak hukum. Mereka umumnya adalah merencanakan berbagai aksi-aksi, termasuk aksi-aksi serangan teror yang berhasil digagalkan," tutur Boy.

Lebih lanjut, Boy berkata bahwa BNPT akan terus berupaya untuk melawan penyebaran radikalisme melalui sistem online alias daring. Menurutnya, penyalahgunaan dunia maya untuk penyebarluasan radikalisme cukup tinggi.

"Ini adalah tugas BNPT, bagaimana melakukan kontra radikalisme, melawan informasi yang bertentangan dengan nilai dasar falsafah bangsa kita, Pancasila," kata Boy.

Aksi teror terakhir yang terjadi adalah serangan pria berpisau di Karanganyar, Jawa Tengah. Pria tersebut menyerang rombongan polisi yang akan menggelar kegiatan susur Gunung Lawu.

Wakapolres Karanganyar sempat dikejar pelaku. Sopir Wakapolres, Brigadir Dua Hanif terluka terkena sabetan senjata tajam yang dibawa pelaku.

Pelaku kemudian ditembak hingga tewas. Pelaku teridentifikasi bernama Karyono Widodo, residivis kasus teror yang baru bebas tahun lalu.

(mts/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER