Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan antusiasme warga untuk mendatangi tempat wisata maupun rekreasi dan pusat perbelanjaan masih rendah. Cucu menilai sebagian warga masih khawatir tertular virus corona (Covid-19).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuka sejumlah tempat wisata dan arena rekreasi pada akhir pekan lalu saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Salah satu arena rekreasi yang dibuka yakni kawasan wisata Pantai Ancol.
"Respons masyarakat masih belum terlalu tinggi juga ya, misalnya Ancol hari pertama hanya 2.600 (pengunjung) kalau enggak salah, hari keduanya sekitar 4.600," kata Cucu kepada wartawan, Selasa (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Cucu, jumlah pengunjung itu masih jauh lebih sedikit dari kapasitas pengunjung yang mereka buka. Selama PSBB transisi, Ancol hanya dibuka terbatas 50 persen pengunjung atau sekitar 20.000 pengunjung.
Cucu menganggap wajar jika saat ini warga masih belum berani bepergian atau berwisata di tengah pandemi. Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi di China, yang merupakan tempat bermula virus corona menyebar ke seluruh dunia.
"Jadi ya ini sih sebenarnya di seluruh dunia juga sama. Di China mereka sudah mulai relaksasi, orang masih ada perasaan takut untuk datang ke suatu tempat yang mungkin ekspektasinya terlalu ramai," ujarnya.
![]() Pengunjung mencoba wahana permainan saat berwisata di Dufan, Ancol, Jakarta, Sabtu, 20 Juni 2020. Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, kawasan rekreasi Ancol Taman Impian kembali dibuka. CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Selain Ancol, tempat wisata lain yang masih sepi pengunjung yakni Taman Margasatwa Ragunan. Dari kapasitas 1.000 orang, masyarakat yang berwisata ke Ragunan setelah dibuka baru sekitar 600 orang.
Kemudian Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dengan kapasitas sekitar 4.600, saat dibuka kembali baru sekitar 1.500 orang yang mendatangi TMII.
Selain tempat wisata, jumlah pengunjung pusat perbelanjaan dan mal juga relatif sepi. Sejak dibuka pada Senin (15/6), jumlah kapasitas mal yang terisi hanya berada pada kisaran 20-40 persen.
"Mal kisarannya 20-30 persen untuk weekdays, weekend 30-40 persen tergantung mal-nya. Mungkin orang masih beradaptasi juga untuk datang, wait and see seperti apa," katanya.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 per Senin (22/6), Jakarta mencatatkan 10.098 kasus positif corona.
Selain itu, dalam enam hari terakhir, jumlah kasus di Jakarta rata-rata bertambah 151 kasus per hari. Pemprov DKI mulai menerapkan PSBB transisi sejak 5 Juni sampai 2 Juli mendatang.
(dmi/fra)