Direktur Solo Raya Polling, Suwardi, mengungkapkan bahwa elektabilitas putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menyalip rivalnya dalam bursa pencalonan Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. Faktor pandemi Covid-19 serta pernyataan Purnomo disebut punya andil.
"Ketika di pandemi itu Pak Purnomo dipersepsikan oleh masyarakat kurang banyak turun. Jauh lebih masif Gibran. Ini catatan dari teman-teman yang kita terjunkan di lapangan," kata Suwardi.
Menurut hasil survei Solo Raya Polling, 55 persen responden memilih Gibran jika Pilkada dilaksanakan Juni 2020. Sementara Purnomo hanya dipilih 36 persen responden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping faktor Covid-19, Suwardi menyebut langkah Purnomo yang mengajukan pengunduran diri dari Pilkada Solo 2020 justru berdampak negatif terhadap elektabilitasnya.
Menurut surveinya, manuver politik Purnomo ini dipersepsikan negatif oleh responden. Sebanyak 18 persen responden menilai langkah tersebut biasa saja, 10 persen menilai positif, 4 persen warga menilai tidak bijaksana, dan 67 persen menilai kurang bijaksana.
"Kalau yang menilai kurang bijak dan tidak bijak dijumlah, artinya ada 71 persen masyarakat menilai maju mundurnya Pak Purnomo itu dipersepsikan negatif," katanya.
![]() |
Sebelumnya, Purnomo mengaku akan mengundurkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo jika Pilkada digelar di masa pandemi Covid-19. Pihaknya lebih ingin memprioritaskan penanganan pandemi ketimbang proses politik.
Selain dua tokoh utama tersebut, lembaga itu juga mensurvei elektabilitas pasangan Purnomo sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, dan Ketua DPRD Kota Solo Budi Prasetyo, serta pasangan independen, Bagyo Wahyono - FX Suparjo.
"Nama-nama lain hasilnya sangat rendah. Pak Teguh cuma 4 persen, yang lain 1 atau bahkan 0 persen. Ada 4 persen yang tidak menjawab," kata Suwardi.
Survei Solo Raya Polling dilaksanakan kurun 14 - 20 Juni 2020 dengan jumlah responden 1.008 orang dari 128 lokasi survei. Responden dipilih secara acak dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia mengklaim surveinya memiliki margin of error 3,5 persen dengan tingkat signifikansi 95 persen.
Survei kali ini merupakan yang ketiga. Pada survei pertama, Juni 2019, nama Gibran pertama kali tercetus sebagai salah satu kandidat calon Wali Kota Solo dengan elektabilitas 13 persen. Sementara, Purnomo unggul dengan 38 persen.
Pada survei kedua, Januari 2020, elektabilitas Gibran meroket menjadi 40 persen. Sementara, Purnomo hanya mengalami kenaikan 8 persen menjadi 46 persen.
![]() |
Elektabilitas Gibran terus meningkat mencapai 55 persen di survei ketiga, Juni 2020, sementara Purnomo justru menurun menjadi 36 persen.
"Pertumbuhan elektabilitas Gibran sangat cepat antara Juni 2019 sampai Januari 2020 dan berlanjut meningkat hingga Juni 2020. Tren Purnomo tumbuh sedikit antara Juni 2019 sampai Januari 2020 namun kemudian menurun di Juni 2020," katanya.
(syd/arh)