Bupati Sumenep Tutup Pabrik Rokok Usai 168 Karyawan Reaktif

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2020 18:42 WIB
Petugas Medis mengambil sampel darah warga saat rapid test massal di Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5/2020). Badan Intelijen Negera (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal secara gratis kepada warga Kota Depok sebanyak 500 orang guna mendeteksi kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.
Ilustrasi rapid test massal. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Sumenep, CNN Indonesia --

Bupati Sumenep Busyro Karim menutup pabrik rokok di wilayahnya usai temuan 168 karyawannya reaktif atau positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

"Jadi selama 14 hari gudang ini tidak boleh beroperasi," kata Busyro, yang juga menjabat Bupati Sumenep tersebut, dalam keterangannya, Selasa (23/6).

Penutupan perusahaan itu, lanjutnya, juga berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda). Selain itu, ia menyebutkan bahwa kasus Corona di klaster perusahaan rokok kini melebihi klaster lain, seperti asrama haji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Busyro mengatakan temuan di pabrik tersebut diketahui setelah pihaknya menerima banyak laporan bahwa perusahaan di bawah naungan PT Tanjung Odi, di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Sumenep, itu dinilai kurang memperhatikan nasib karyawannya.

Pihaknya kemudian mengunjungi pabrik dan melakukan pengetesan. Selai rapid test, pihaknya juga menggelar tes usap secara terbatas. Hasilnya, sembilan karyawan positif Covid-19.

"Dari 20 karyawan yang diswab, ada sembilan orang yang terkonfirmasi Covid-19. Swab ini tidak seluruhnya menyasar semua karyawan. Jadi kami lakukan secara acak," kata Busyro.

Meski banyak kasus Corona, General Affair PT Tanjung Odi Ricky Cahyo mengklaim karyawannya yang bertugas dalam kondisi sehat tidak terpapar Covid-19. Soal temuan ratusan karyawan reaktif itu, ia berdalih semuanya sudah diistirahatkan tanpa ikut kegiatan produksi.

"Rapid test ini dilakukan sebelum masuk kegiatan produksi. Jadi mereka tidak ada disini, tidak mengikuti aktivitas perusahaan," kata Ricky.

Sebelumnya, klaster rokok lainnya sempat menyumbang angka signifikan kasus Corona di Jatim. Yakni, klaster pabrik rokok PT Sampoerna.

(nrs/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER