Jokowi Beri Tenggat Jatim Kendalikan Corona dalam 2 Pekan

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2020 11:54 WIB
Presiden Joko Widodo tiba untuk melantik Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Manahan Sitompul di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Manahan Sitompul kembali dilantik sebagai Hakim MK masa jabatan 2020-2025 setelah masa jabatannya sebagai Hakim MK pada periode sebelumnya habis pada 28 April 2020 lalu. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/nz
Presiden Jokowi memastikan bakal memantau perkembangan kasus corona di Jawa Timur secara berkala selama dua pekan sebelum memutuskan penerapan new normal. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo menargetkan provinsi Jawa Timur dapat menekan jumlah kasus virus corona (covid-19) dalam waktu dua pekan ke depan. Jokowi memastikan bakal memantau perkembangan kasus corona di wilayah tersebut.

"Saya ingin lihat dua minggu setelah ini ada progress yang baik atau tidak," ujar Jokowi saat meninjau Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (25/6).


Jokowi meminta dalam dua pekan ke depan terjadi penurunan signifikan pada R0 dan Rt atau tingkat penularan virus. Kondisi ini dinilai membaik apabila tingkat penularan virusnya berada pada grafik angka di bawah satu.

"Saya akan memantau terus, mengikuti, melihat data-data yang ada di provinsi Jatim dan kita harapkan dalam dua minggu ini betul-betul ada penurunan signifikan, R0-nya, Rt-nya semua kita harapkan bisa turun," katanya.


Jika berhasil menekan jumlah kasus corona, Jokowi mengatakan, Jatim dapat segera mulai masuk ke tatanan kehidupan baru atau new normal.

"Sehingga kita bisa masuk ke sebuah tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," ucap Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jatim diketahui menjadi zona merah persebaran covid-19 lantaran kasusnya terus melonjak signifikan. Berdasarkan data 24 Juni 2020, kasus positif corona di Jatim mencapai 10.298. Sebanyak 2.955 di antaranya dinyatakan sembuh dan 750 lainnya meninggal dunia.

Jumlah tersebut selisih tipis dengan DKI Jakarta yang menjadi provinsi dengan kasus positif terbanyak yakni 10.404.

(psp/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER