DPRD DKI Kritik Pemprov Telat Deteksi Corona Klaster Pasar

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 10:01 WIB
Plastik pembatas antara pedagang dan pembeli dipasang pedagang di kios mereka di Pasar Santa, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020. Pemasangan plastik ini merupakan sebagian dari protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang diterapkan di pasar ini. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Ilustrasi pasar di DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengkritik langkah Pemprov DKI yang dinilai lambat dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19) di pasar. Menurut dia, Pemprov DKI sudah diwanti-wanti mengenai potensi klaster pasar sejak April lalu.

"Makanya terlambat dideteksi klaster di pasar, padahal sejak April saya sudah teriak di media," ungkap Gilbert kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Dia menilai masyarakat kelas bawah justru terlupakan dalam penanganan pencegahan virus corona oleh Pemprov DKI. Padahal mereka yang paling rawan tertular, khususnya di pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang bolong, lapisan masyarakat bawah yang justru tidak terpapar dengan informasi pencegahan diri penularan, malah kurang mendapat perhatian," katanya.

Penyebaran Covid-19 di sejumlah pasar Jakarta masih belum dikendalikan. Hingga Selasa (23/6), tercatat 152 pedagang di 20 pasar di Ibu Kota terpapar virus corona.

Jumlah kasus positif pedagang pasar tersebut merujuk data milik Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi). Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, data ini merupakan akumulasi pihaknya dengan Dinas Kesehatan.

"Data ini hasil akumulasi. Kami terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan terkait," kata Reynaldi pada Selasa (23/6) kemarin.

Merujuk data Ikappi, kasus pedagang pasar terinfeksi virus corona paling banyak ditemukan di Pasar Kramat Jati dengan total 49 pedagang. Kemudian 18 pedagang di Pasar Perumnas Klender.

Berikutnya Pasar Serdang 14 pedagang, Pasar Rawa Kerbau 14 pedagang, Pasar Kebayoran Lama 14 pedagang, Pasar Tanah Abang 13 pedagang. Lalu Pasar Petojo Enclek 9 pedagang, Pasar Pasar Minggu 3 pedagang.

Kemudian Pasar Sabeni 3 pedagang, Pasar Kedip 3 pedagang, Pasar Lenteng Agung 2 pedagang, Pasar Thamrin City 2 pedagang, Pasar Timbul Kartini 2 pedagang.

Selanjutnya Pasar Lontar, Pasar Obor, Pasar Grogol, Pasar Gondangdia, Pasar Puri Indah, Pasar Embrio, dan Pasar Koja tercatat masing-masing kedapatan satu pedagang yang dinyatakan positif virus corona.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pasar bakal ditutup selama tiga hari jika teridentifikasi ada pedagang yang dinyatakan positif corona. Penutupan dilakukan agar pasar dapat disemprotkan cairan disinfektan.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa penutupan pasar ini juga tidak dilakukan secara serentak. Pasar baru ditutup jika ketahuan ada pedagang yang positif terinfeksi virus corona.

"Jadi misal ditutup pasar Kramat Jati karena sudah duluan test. Emang mau pasar ditutup (selamanya)? Jangan dong, makanya jangan didorong-dorong. Kita tutup itu untuk penyemprotan disinfektan," ujar Arief.

Jauh-jauh hari Pemprov DKI Jakarta sudah menyatakan bahwa penyebaran virus corona di pasar pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi menjadi perhatian khusus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bahkan menyebut pasar menjadi tempat yang paling berpotensi menjadi pusat penyebaran virus.

"Bisa jadi puncak dari semua yang kita khawatirkan (penularan virus corona) jujur ada di pasar, bukan di rumah ibadah, kantor, mal, tapi di pasar yang paling rawan," kata Riza beberapa waktu lalu.

Untuk menekan penyebaran virus di pasar, Pemprov DKI sebetulnya telah menerapkan kebijakan ganjil genap toko di pasar. Gubernur Anies Baswedan bahkan sempat menegaskan bahwa seluruh pedagang harus mengikuti aturan tersebut.

Pihak Dinas Kesehatan juga mulai aktif melakukan tes dan penelusuran kontak kepada pedagang di pasar. Bahkan, per Kamis (18/6) kemarin telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap 1.198 pedagang pasar di 18 pasar di Jakarta. Hasilnya, saat itu diketahui sebanyak 137 pedagang dinyatakan positif corona.

(dmi/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER