Idham Azis Minta Jaga Soliditas Jelang Suksesi Kapolri

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2020 12:12 WIB
Kapolri Jenderal Idham Aziz memerintahkan Kabareskrim Listyo Sigit dan jajarannya untuk transparan dalam mengusut kelanjutan kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan. Saat ini menurutnya tim teknis kepolisian masih bekerja untuk menuntaskan perkara yang sudah 2,5 tahun tersebut tak kunjung rampung.
Kapolri Jenderal Idham Aziz memerintahkan Kabareskrim Listyo Sigit dan jajarannya saat menyikapi kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan. (CNN Indonesia/ Nurika Manan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Idham Azis berpesan kepada seluruh jajaran korps Bhayangkara agar menjaga soliditas internal menjelang pergantian pucuk pimpinan Polri pada 2021.

Menurut dia, seluruh jajarannya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat memimpin institusi Polri. Hanya saja, dia berpesan agar calon penggantinya nanti menggunakan cara-cara yang patut selama proses suksesi.

"Jaga soliditas internal kita dengan baik. Jangan SMS, senang melihat teman susah, susah melihat teman senang. Biar Tuhan yang memilih. Siapa saja di ruangan ini punya kesempatan yang sama," kata Idham dalam sambutannya saat perayaan HUT Bhayangkara ke-74 di Bareskrim Polri, Rabu (1/7).

Jenderal bintang empat itu pun mewanti-wanti seluruh anggota kepolisian agar tetap waspada terhadap isu-isu liar ihwal bursa nama calon Kapolri baru. Menurut dia, pembahasan terhadap isu tersebut akan semakin liar dan tajam ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun meminta agar jajarannya dapat tetap fokus menjalankan tugas selama ini.

"Semakin ke depan itu semakin tajam. Ini baru Juli, Agustus, nanti ber ber ber [September-Desember] sudah mulai makin tajam itu," tambah Idham.

Idham Azis bersama Tito Karnavian saat pelantikan dirinya sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.Jenderal Idham Azis bersama Tito Karnavian saat pelantikan dirinya sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat delapan nama dalam bursa calon Kapolri baru yang berpotensi menggantikan Jenderal Idham Azis. Mereka terdiri dari lima nama Jenderal bintang tiga (Komisaris Jenderal) dan tiga nama bintang dua (Inspektur Jenderal).

"Kedelapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui keterangan resmi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/6).

Jenderal Idham Azis akan memasuki masa purna tugas sebagai Kapolri pada Januari tahun depan lantaran sudah berusia 58 tahun. Sepanjang berkarier di kepolisian, Idham berpengalaman di bidang reserse. Dia menjabat sebagai Kabareskrim Polri sebelum diangkat menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.

Idham tidak terlalu lama menjabat sebagai orang nomor satu di Koprs Bhayangkara tersebut. Komisi III DPR RI menyetujui Idham menjadi Kapolri usai melaksanakan uji kepatutan dan kelayanan pada Oktober 2019 lalu.

Kemudian, dia pun resmi menjabat sebagai Kapolri usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 1 November 2019. Idham menggantikan Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju.

(mjo/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER