Kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat penolakan dari sejumlah warga dan mahasiswa, Selasa (30/6) malam. Sebanyak 105 orang TKA China bisa lolos menuju Kabupaten Konawe dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
Kedatangan 105 orang TKA asal China ini merupakan yang kedua, setelah pekan lalu sempat didatangkan sebanyak 156 orang.
Dilansir dari CNN Indonesia TV, para tenaga kerja asing ini akan bekerja di industri smelter tenaga nikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat yang membawa 105 orang TKA ini mendarat pada Selasa malam di Bandara Haluoleo, Konawe Selatan.
Sebelum pesawat mendarat, sejak pagi mahasiswa dan warga menggelar aksi. Demo digelar hingga malam dan berujunga ricuh.
Menurut laporan CNN TV, demonstran melemparkan batu ke arah polisi saat kedatangan TKA China. Pihak kepolisian lalu menembakkan air dari water canon.
Koordinator pengunjuk rasa, Alfian Anas mengatakan aksi ini disebabkan rasa khawatir penularan virus corona (Covid-19) akibat kedatangan TKA asal China. Ditambah dengan kondisi para pekerja lokal di industri smelter Konawe tengah dirumahkan akibat Covid-19.
"Kami di Sulteng masih dalam tahap wabah covid yang notabene belum dicabut, alangkah ironisnya TKA didatangkan yang menjadi asal muasalnya covid-19, apalagi kesenjangannya jelas sekali, tenaga lokal dirumahkan tapi TKA malah didatangkan," kata Alfian.
(mln/sur)