Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan angka kasus sembuh sebanyak 1.072 orang pada Kamis (2/7). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal pengumuman pasien pandemi Covid-19 secara berkala pada Maret lalu.
Sejak Covid-19 terdeteksi pada Maret, pemerintah rutin melaporkan perkembangan kasus harian meliputi angka pemeriksaan spesimen, penambahan angka positif, angka sembuh dan angka kasus meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain hari ini, tercatat penambahan angka kasus sembuh mencapai 1.000 kasus dalam beberapa hari terakhir. Penambahan kasus sembuh sebanyak 1.027 pada 28 Juni dan 1.006 kasus pada 30 Juni.
Sebelumnya angka kasus sembuh tidak lebih dari 1.000 kasus. Pada Maret, angka kasus sembuh hanya berada pada angka puluhan. Penambahan kasus sembuh berada pada angka 200 hingga 700 pada Mei-April, dan terus fluktuatif.
Penambahan kasus sembuh juga sempat menurun pada 27 Juni di angka 576.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
"Kita tahu penularan berasal dari droplet ketika bersin, maka menggunakan masker dan menjaga jarak harus tetap kita laksanakan untuk mencegah penularan," katanya di BNPB Kamis (1/7).
Selain itu, Yurianto mengatakan, dua aspek menjadi pijakan penting pada peningkatan angka kesembuhan di Indonesia.
"Pertama, karena perawatan atau pelayanan rumah sakit lebih baik lagi. Perhatian rumah sakit dalam memberikan perawatan kepada pasien ini menjadi lebih baik disebabkan oleh beban layanan rumah sakit atau BOR (Bed Occupancy Ratio) memiliki rata-rata nasional sekitar 55,6 persen," ujar Yurianto.
Ini berarti sumber daya yang ada, seperti tenaga kesehatan, dapat memberikan layanan rawatan secara optimal kepada pasien.
"Kedua adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terkait Covid-19," kata Yurianto yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Ia melihat bahwa masyarakat sudah semakin bagus merespon, kemudian untuk kelompok-kelompok yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) mereka sudah betul-betul menyadari bahwa mereka harus dilindungi bersama.
"Sehingga yang jatuh menjadi sakit untuk kelompok yang memiliki penyakit komorbid ini relatif lebih sedikit. Ini lah yang menjadi faktor kenapa angka sembuh ini semakin banyak," lanjut Yurianto.
Sementara menurut laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 per 2 Juli 2020, penambahan kasus positif sebanyak 1.624 total 59.394. Kasus sembuh sebanyak 1.072 sehingga secara akumulatif berjumlah 26.667. Sementara kasus meninggal dunia bertambah 53 orang, total menjadi 2.987.