Pengelola Pasar Tanah Abang mengatakan pengunjung masih sepi sejak pusat grosir itu dibuka kembali pada pertengahan Juni lalu sesuai arahan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase 1.
Promotion Manager Pengelola Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatna mengungkapkan jumlah pengunjung memang dibatasi 50 persen ketika memasuki PSBB transisi fase 2 DKI Jakarta.
Namun, selama beroperasi jumlah pengunjung harian belum pernah melewati batasan. "Kami sudah menerapkan pembatasan pengunjung dan diawasi oleh petugas terkait. Tetapi kondisi pengunjung saat ini juga masih jauh di bawah normal," kata Hery saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (4/7).
"Pengunjung yang berbelanja, kami perkirakan hanya 25-30 persen dari kondisi normal," ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hery, penghitungan jumlah pengunjung itu dilakukan oleh petugas keamanan yang berjaga menggunakan alat penghitung manual yang tersedia di setiap pintu masuk.
Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai jumlah pengunjung harian usai pemerintah menetapkan perpanjangan PSBB kembali.
Tidak jauh berbeda dari fase sebelumnya, pihak pengelola masih menutup sejumlah akses masuk sehingga pengunjung memasuki wilayah pasar hanya dari satu pintu.
Dari pantauan di lokasi, pengunjung yang memasuki wilayah pasar masih diharuskan mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu tubuh. Mereka pun diminta mengenakan masker secara benar saat masuk ke wilayah pasar.
Situasi pasar di akhir pekan pun dapat dikatakan relatif ramai lancar. Tidak terlihat tumpukan pengunjung yang menyemut di depan gerai-gerai dalam pasar.
"Kami juga dibantu TNI untuk mengawasi pengunjung yang ada di dalam gedung," kata dia.
Sesekali aparat gabungan dari TNI/Polri terlihat melakukan sidak dan patroli di dalam gedung pasar untuk menekankan penerapan protokol kesehatan. Hal itu berlaku bagi pengunjung maupun pedagang di pasar.
Terpantau juga sejumlah pos pengamanan berupa tenda yang didirikan oleh aparat gabungan TNI/Polri di sekitar lingkungan pasar. Biasanya, pos itu berdiri di dekat pintu masuk utama menuju gedung pasar.
Hal serupa juga ditemui di wilayah Pasar Kramat Jati. Pasar yang sudah tidak terlalu ramai pengunjung pada pagi hari di akhir pekan ini tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung yang datang.
Mereka menutup sebagian akses masuk, sehingga pengunjung terpusat dalam satu pintu untuk memasuki wilayah pasar. Protokol kesehatan pun ketat diterapkan oleh petugas Babinsa dari unsur TNI. Bagi pengunjung yang tidak mengenakan masker tidak diperkenankan memasuki wilayah pasar.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memfokuskan pengawasan di dua area yang masih berpotensi menjadi pusat penyebaran virus corona (Covid-19), yakni pasar dan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. Kedua area itu rawan penularan virus corona selama PSBB transisi fase pertama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pada pelaksanaan PSBB transisi fase pertama, ada 19 pasar di Jakarta yang ditutup karena sejumlah pedagang terpapar virus corona. Sementara, berdasarkan data Pasar Jaya, per Selasa (30/6) kemarin, jumlah pedagang yang positif virus corona mencapai 142 orang.
Oleh karena itu, mulai Juli ini, Anies akan mengerahkan petugas Satpol PP, ASN, dan personel TNI-Polri untuk menjaga secara ketat keramaian di pasar. Menurut Anies, ada sekitar 300 pasar di Jakarta yang akan diawasi secara ketat.
Anies mengatakan bahwa jam operasi pasar akan dikembalikan normal. Selain itu aturan ganjil genap toko ditiadakan. Gantinya, memilih melakukan pembatasan jumlah pengunjung.