Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan salah satu hal yang diperbincangkan pihaknya saat bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor adalah soal wacana reshuffle kabinet.
Perbincangan soal wacana itu, kata pria yang karib disapa Bamsoet tersebut, dibuka Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.
"Tadi Pak Syarief Hasan juga menyampaikan soal reshuffle. Presiden menyampaikan ini masih kewenangan beliau. Nanti akan...jadi tidak tahu apakah reshuffle atau tidak," ujar Bamsoet sambil tertawa usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Syarief yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Jokowi hanya menyampaikan agar kabinet yang ada sekarang ini bekerja maksimal.
"Secara implisit bapak presiden mengatakan menginginkan kabinet ini bekerja maksimal. Secara implisit begitu, jadi silakan diartikan," kata politikus Partai Demokrat tersebut.
Saat menerima rombongan pimpinan MPR tersebut, Jokowi didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
![]() |
Isu reshuffle diketahui mencuat usai Jokowi mengungkapkan kemarahannya dalam sidang kabinet pada 18 Juni 2020. Dalam sidang kabinet tatap muka perdana di tengah masa pandemi Covid-19 itu, Jokowi mengancam akan reshuffle menteri yang kinerjanya tak maksimal.
Sejumlah nama menteri pun disorot-sorot sebagai yang pantas didepak jika reshuffle terjadi.
Dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO), Menkes Terawan Agus Putranto dan Menkumham Yasonna H Laoly menjadi dua menteri teratas yang paling diharapkan reshuffle.
Namun belakangan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menepis rencana reshuffle tersebut. Ia mengklaim kinerja kementerian/lembaga langsung meningkat signifikan usai mendapat teguran keras dari Jokowi.
(psp/kid)