Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya Kompol Ervin mengatakan tak ada gelagat aneh yang ditunjukkan warga negara Prancis, Francois Abello Camille (FAC) sebelum bunuh diri di rutan.
FAC sendiri mendekam di rutan lantaran menjadi tersangka kasus eksploitasi anak di bawah umur dengan korban 305 orang.
"Tidak ada (gelagat) yang aneh (dari FAC)," kata Ervin saat dihubungi, Selasa (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Ervin mengatakan tak ada suara berisik dari dalam sel tahanan yang dihuni FAC sebelum aksi bunuh diri itu terjadi. Karenanya, tidak ada kecurigaan yang muncul.
"Enggak ada (suara berisik dari dalam sel)," ucap Ervin.
Kamis (9/7) lalu, FAC nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas kabel yang ada di dalam sel tahanan. Namun, aksi FAC itu dipergoki oleh petugas yang sedang berjaga.
FAC pun dibawa ke Bidokkes dan selanjutnya dirujuk ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Setelah beberapa hari dirawat, FAC akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (12/7) lalu. Dari hasil pemeriksaan, dia meninggal dunia karena luka di bagian leher yang menyebabkan suplai oksigen ke otak menjadi terganggu.
Diketahui, FAC ditahan di rutan Polda Metro setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus eksploitasi anak di bawah umur. Dia merayu korban dengan tawaran pekerjaan sebagai model dan melakukan pemotretan di hotel.
Korban juga diminta untuk berdandan agar terlihat menarik. Setelahnya, korban difoto dalam kondisi bugil lalu disetubuhi oleh tersangka.
(dis/bmw)