Total kumulatif kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia tembus 80.094 orang per hari ini, Rabu (15/7). Dari jumlah tersebut, 39.050 orang sembuh dan 3.797 orang lainnya meninggal dunia.
"Tambahan yang kita dapatkan adalah 1.522 orang, sehingga saat ini totalnya menjadi 80.094 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).
Angka tersebut di dapat berdasarkan pemeriksaan secara masif di 463 kabupaten kota terdampak. Lonjakan kasus hingga 80 ribu orang ini hanya membutuhkan waktu 4 bulan sejak pasien positif pertambah diumumkan awal Maret 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, dua orang terkonfirmasi positif virus corona.
Perkembangan kasus Covid-19 terus dilaporkan oleh Gugus Tugas setiap harinya. Kasus positif, sembuh, dan meninggal kemudian terus bertambah dari hari ke hari.
Pada awal pandemi, pemeriksaan spesimen masih sangat terbatas. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengujian spesimen, reagen, sempat langka di pasaran.
Namun pada Mei 2020, jumlah kapasitas tes spesimen virus corona meningkat hingga 10 ribu per hari. Kondisi ini didukung dengan penambahan laboratorium dan ketersediaan reagen.
![]() Infografis Perbandingan Jumlah Tes Covid di Asia Tenggara |
Hingga kini, Indonesia mampu memeriksa hingga 24 ribu spesimen per harinya.
Yurianto melaporkan telah memeriksa sebanyak 24.871 spesimen per hari ini. Dengan demikian total spesimen yang telah diperiksa sejak Maret berjumlah 1.122.339 spesimen.
Namun demikian, secara individu sejak 2 Maret hingga hari ini pemerintah baru memeriksa sebanyak 657.655 orang.
Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang memiliki jumlah kumulatif kasus positif terbanyak dengan 17.395 orang. Kemudian berturut-turut, DKI Jakarta 15.324 orang, Sulawesi Selatan 7.452 orang, Jawa Tengah 5.914 orang, dan Jawa Barat 5.310 orang.
Pemerintah pusat lantas memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Jawa Timur, mulai dari pembangunan lagi rumah sakit darurat Covid-19 hingga penempatan sementara Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berkantor di sana.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada Agustus hingga September 2020. Perkiraan tersebut mengacu pada jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 yang saat ini terus melonjak.
"Kalau melihat angka-angka memang perkiraan puncaknya Agustus-September, perkiraan terakhir yang saya terima," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7) kemarin.
(fra/mln/fra)