Jokowi 'Nebeng' Penelusuran Covid-19 Untuk Lacak TBC

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2020 13:54 WIB
Presiden Jokowi meminta anak buahnya untuk menemukan kasus TBC dengan menumpang pelacakan kontak kasus Covid-19.
Presiden Jokowi meminta penelusuran kasus TBC menumpang pelacakan kasus Covid-19. (Foto: Muchlis-Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo meminta pelacakan penderita penyakit TBC (tuberkulosis) dilakukan dengan menumpang pada contact tracing kasus Virus Corona (Covid-19).

Dalam penanganan Covid-19, Pemerintah diketahui melakukan upaya pelacakan kontak untuk menemukan kasus baru dengan menelusuri orang-orang yang berhubungan dengan penderita Covid-19.

"Kita sudah memiliki model untuk Covid, yaitu pelacakan agresif untuk menemukan di mana mereka, harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng Covid, kita juga lacak yang TBC," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait 'Percepatan Eliminasi TBC' di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan penderita TBC saat ini diperkirakan mencapai 845 ribu orang. Dari jumlah tersebut, hanya 562 ribu yang teridentifikasi.

"Sehingga yang belum terlaporkan masih kurang lebih 33 persen. Ini hati-hati," katanya.

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya layanan diagnostik maupun pengobatan bagi penderita TBC. Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan kewajiban stok obat-obatan bagi penderita TBC.

Infografis Mengenal TBC Gejala dan PencegahannyaFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Ia bahkan meminta jajarannya tak ragu menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) untuk mempercepat penanganan TBC.

"Stok obat-obatan juga dipastikan harus tersedia. Kalau perlu butuh Perpres atau Permen segera terbitkan sehingga sejak awal temukan, obati, dan sembuh itu betul-betul bisa kita laksanakan seperti terhadap Covid ini kita copy untuk TBC," ucap Jokowi.

Adapun, ia mengingatkan agar upaya pencegahan TBC dilakukan lintas sektor bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Misalnya dengan memperbaiki lingkungan tempat tinggal penderita TBC.

"Semua harus dikerjakan, terutama untuk rumah yang lembab, kurang cahaya matahari, tanpa ventilasi, terutama tempat-tempat yang padat karena ini betul-betul sangat berpengaruh pada penularan antarindividu," tutur Jokowi.

Ia meminta agar jajarannya mempertimbangkan dengan cermat kemungkinan melacak penderita TBC serupa dengan pelacakan covid-19.

"Saya enggak tahu apakah ini bisa ditumpangkan di Covid sehingga kendaraannya sama. Kita bisa menyelesaikan dua hal yang penting bagi kesehatan rakyat. Kalau itu bisa saya kira akan lebih mempercepat," ucapnya.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Jokowi sebelumnya mengingatkan Indonesia berada di peringkat ketiga penderita TBC di bawah India dan China terkait jumlah pasien TBC.

Jumlah kematian akibat TBC diketahui mencapai 116 ribu orang pada 2017 dan 98 ribu orang pada 2018. Mayoritas penderita ini adalah kelompok produktif yakni mereka yang berusia 15-55 tahun.

(psp/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER