Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar meluruskan penyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian soal jenazah pasien virus corona (Covid-19) secara teori lebih baik dibakar.
Bahtiar mengatakan Tito menjelaskan jenazah yang terinfeksi Covid-19 dibakar dengan tujuan mematikan virus corona.
"Yang dikatakan Pak Menteri, secara teori baiknya jenazah Covid dibakar agar virusnya juga mati," kata Bahtiar dalam keterangan resminya, Kamis (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, penanganan jenazah pasien Covid-19 itu disesuaikan dengan keyakinan agama masing-masing. Bagi umat Muslim jenazah dibakar tak sesuai syariat Islam, jadi harus tetap dimakamkan namun dengan dibungkus rapat tanpa celah.
"Bagi yang Muslim dan agama lain, ini tidak sesuai aqidah, maka penatalaksanaannya dibungkus tanpa celah agar virus tidak keluar (menyebar), kemudian dimakamkan,"
Bahtiar pun meminta polemik soal pernyataan ini diakhiri agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Ia menyatakan pernyataan soal perlakukan terhadap jenazah yang terinfeksi Covid-19 sebaiknya dikembalikan pada protokol kesehatan dan penanganan sesuai keyakinan agama masing-masing.
Sebelumnya, Tito menyebut cara terbaik untuk menangani jenazah pasien positif corona secara teori. yakni dengan cara dibakar. Hal itu bertujuan agar virus corona yang menginfeksi jenazah turut mati karena terbakar api.
"Yang terbaik, mohon maaf saya muslim ini, tapi secara teori yang terbaik ya dibakar, karena virusnya akan mati juga," kata Tito saat mengisi sebuah Webinar yang dipublikasikan oleh Puspen Kemendagri, Jakarta, kemarin.
(rzr/osc)