Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluhkan ada pemerintah daerah yang masih setengah hati menangani virus corona (Covid-19). Padahal, wilayah tersebut memiliki sumber daya dan pengetahuan yang signifikan untuk menangani Covid-19.
"Dia punya kemampuan, mengerti Covid-19, sumber daya ada, tapi ya ogah-ogahan, cari selamat sendiri, ada itu," kata Tito saat mengisi sebuah Webinar yang dipublikasikan oleh Puspen Kemendagri, Rabu (22/7).
Meski demikian, Tito enggan menyebutkan daerah mana yang setengah hati mengendalikan corona seperti yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia hanya menyampaikan pengendalian penyebaran Covid-19 di daerah tersebut pasti tak berjalan maksimal. Sebab, pemerintah daerah tak bisa mengendalikan masyarakat untuk disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Berantakan pasti. Tidak bisa kendalikan masyarakat," kata Tito.
Tito juga menyatakan ada pula karakter pemerintah daerah yang tak memiliki sumber daya dan strategi signifikan untuk penanganan corona sampai saat ini. Sementara pemerintah daerahnya juga setengah hati untuk menekan corona di wilayahnya.
Ia memastikan wilayah dengan karakter penanganan seperti demikian, pasti akan lebih parah tingkat penularan Covid-19 di tengah masyarakat.
"Setelah itu dia enggak mau [bergerak] lagi, di rumah aja, enggak ngurusin masyarakatnya. Itu akan ancur-ancuran itu," kata Tito
![]() |
Melihat persoalan itu, Tito bercerita kerap berkunjung dari satu daerah ke daerah lain guna memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada kepala daerah terkait penanganan Covid-19.
Tito menilai para kepala daerah merupakan pemegang otoritas dan sumber daya tertinggi di suatu wilayah. Sehingga, ia berharap para kepala daerah tersebut bisa memahami materi atau sosialisasi yang disampaikan guna menekan angka penularan corona di daerah.
"Makanya kepala daerah diajari, diberi tahu, diberikan bahan-bahan supaya memiliki konsep menangani Covid," kata Tito.
Selain itu, Tito juga menjelaskan pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bertujuan menyelamatkan sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia secara beriringan di tengah pandemi Covid-19.
Ia juga menyampaikan Komite itu turut dibentuk guna menyatukan langkah koordinasi dan kekuatan pemerintah pusat untuk menangani Covid-19 di Indonesia.
"Nah, masalahnya daerah ini mau ikut ga?" kata dia.
(rzr/pmg)