Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai NasDem, Ahmad Ali mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mengizinkan iparnya, Wahyu Purwanto diusung sebagai calon Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ali menerangkan Jokowi sendiri sebelumnya pernah menyampaikan secara eksplisit kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan sejumlah pemimpin partai politik lainnya tak mengizinkan iparnya maju dalam Pilkada Gunung Kidul.
"Saya pernah mendengar memang Pak Jokowi secara eksplisit tidak mengizinkan, mungkin disampaikan bukan hanya kepada ketua NasDem tapi kepada partai lain," kata Ali kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ali mengaku tidak tahu apakah Jokowi akhirnya meminta langsung kepada Ketua Umum Partai NasDem agar tidak mengusung Wahyu sebagai calon Bupati Gunung Kidul secara langsung, sebagaimana pengakuan Wahyu yang terungkap di sejumlah media.
Ali mengatakan hanya mengetahui bahwa Jokowi tak setuju Wahyu diusung sebagai calon Bupati Gunung Kidul.
"Saya tidak tahu bagaimana persis kronologi cerita itu [Jokowi meminta Surya]. Pak Jokowi ketemu Pak Surya saya tidak tahu," katanya.
Ali mengatakan NasDem memang tidak akan mengusung Wahyu di Pilkada Gunung Kidul 2020. Ia mengungkapkan sejauh ini pun DPP NasDem belum membahas nama yang akan diusung di Pilkada Gunung Kidul 2020.
"Memang NasDem tidak mencalonkan [Wahyu]. Sampai hari ini belum masuk pembahasan Bappilu [NasDem]," katanya.
Sebelumnya, Wahyu sudah dikabarkan mundur dari pencalonan bakal calon Bupati Gunungkidul sejak Januari 2020. Kabar mundurnya Wahyu dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Gunung Kidul, Suparjo.
Suparjo mengatakan partainya tak masalah dengan kabar pengunduran diri kerabat Jokowi tersebut. DPD NasDem juga belum menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan pusat.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah partai NasDem DIY, Subardi menjelaskan belum ada pengunduran diri secara formal dari Wahyu yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan NasDem DIY tersebut.
"Masih sebatas isu bahwa oleh keluarga, khususnya Ibunya Pak Jokowi diimbau tidak ikut Pilkada untuk fokus urusan keluarga," jelas Subardi kepada CNNIndonesia.com.
(mts/fra)