Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperpanjang masa tanggap darurat pandemi virus corona (Covid-19) selama satu bulan. Masa tanggap darurat Covid-19 di Yogya sendiri berakhir esok, Jumat (31/7).
"Untuk tanggap Darurat, Gubernur sudah menetapkan akan diperpanjang satu bulan lagi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (30/7).
Aji menyebut perpanjangan masa tanggap darurat kembali dilakukan karena pemerintah pusat belum mencabut status bencana nasional. Selain itu, perkembangan kasus konfirmasi positif di Yogya masih fluktuatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa penanganan lain juga masih diperlukan pada kondisi tanggap darurat, seperti persiapan pemulihan ekonomi, bantuan sosial, dan lain-lain," ujarnya.
Aji mengatakan pihaknya belum menambah jumlah penerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat ini. Dana Belanja Tak Terduga (BTT) akan difokuskan untuk sektor kesehatan, pemulihan ekonomi dengan berbagai skema, termasuk insentif untuk pelaku UMKM.
Meski masa tanggap darurat diperpanjang, kata Aji, pihaknya tetap akan membuka sejumlah objek wisata secara terbatas. Para pengelola destinasi wisata maupun pengunjungnya harus taat protokol kesehatan.
Menurutnya, objek wisata bisa ditutup sementara atau pengunjung tak diperbolehkan masuk jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
Kuliah Online
Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Didi Achjarie mengatakan kebijakan perkuliahan di kampus masih tetap menerapkan belajar jarak jauh secara daring.
Namun para mahasiswa yang harus melakukan praktikum atau menyelesaikan tesis secara offline, dimungkinkan melakukan pembelajaran secara luring maupun tatap muka selama pihak kampus mampu memfasilitasi sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan.
Sedangkan untuk kedatangan mahasiswa lama dan calon mahasiswa baru, Didi mengaku masih akan melihat situasi hingga akhir semester ini.
Didi menyatakan total kampus swasta di Dikti Wilayah V sebanyak 102, ditambah tiga PTN, yakni UPN, ISI, dan UNY.
Sementara jumlah mahasiswa mencapai 300 ribu orang. Angka tersebut belum termasuk jumlah calon mahasiswa baru yang juga akan masuk ke Yogya.
Sampai kemarin, Rabu (29/7), jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Yogya mencapai 587 orang. Dari jumlah itu, 368 orang dinyatakan sembuh, 200 orang dirawat, dan 19 orang meninggal dunia.
(fra/sut/fra)