Kematian Akibat Covid-19 Tembus 5.058 Kasus pada 30 Juli

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2020 17:16 WIB
Angka kematian terkait virus corona tembus 5.058 kasus per Kamis (30/7), terdapat penambahan kasus kematian sebanyak 83 kasus.
Sejumlah tanda pengenal yang terbuat dari kardus yang dibungkus plastik berada di pusara kasus meninggal akibat Covid-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka kematian terkait virus corona (Covid-19) tembus 5.058 kasus per Kamis (30/7). Terdapat penambahan kasus kematian sebanyak 83 kasus.

Sejak awal ditemukan kasus positif pada Maret 2020, grafik penambahan kasus kematian terus fluktuatif. Namun pada beberapa waktu, kasus kematian sempat memuncak.

Berdasarkan grafik di laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kasus kematian terbanyak sebelumnya terjadi pada 14 April 2020, yakni tercatat 60 tambahan kasus kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian angka penambahan kasus kematian tidak pernah melebihi 60 kasus, hingga pada 15 Juni tercatat tambahan 14 kasus kematian.

Grafik tersebut terus menunjukkan tren peningkatan kasus kematian. Pada 30 Juni lalu, tercatat 71 tambahan kasus kematian, memasuki Juli, grafik kasus kematian masih terus meningkat tajam.

Lonjakan kasus kematian diawali pada 5 Juli tercatat tambahan 82 kasus kematian, kemudian 87 tambahan kasus kematian pada 15 Juli, 127 kasus pada 19 Juli, dan 139 kasus pada 22 Juli.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaInsert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)

Berdasarkan sebaran kasus di daerah, kasus kematian terbanyak ada di Jawa Timur dengan total 1.677 kasus. Selanjutnya DKI Jakarta 817 kasus, Jawa Tengah 606 kasus, Sulawesi Selatan 316 kasus, dan Kalimantan Selatan 288 kasus.

Saat ini, presentase angka kematian nasional yakni 4,86 persen, masih lebih tinggi dari angka rata-rata kematian global 4,2 persen.

Meski demikian, anggota Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan jika dilihat secara berkala, persentase angka kematian sebetulnya menunjukkan tren penurunan.

Pada Maret 2020 angka kematian pasien Covid-19 sebesar 4,89 persen, meningkat pada April 2020 menjadi 8,64 persen. Kemudian angka kematian turun pada Mei 2020 menjadi 6,68 persen, Juni 2020 menjadi 5,56 persen, dan terbaru hingga 19 Juli 2020, yakni menjadi 4,86 persen.

Dewi juga menjelaskan angka kematian dipengaruhi oleh penanganan dan pengendalian pasien di sebuah daerah. Daerah dengan angka positif rendah namun tidak diimbangi dengan penguatan penanganan pasien, bisa berpengaruh besar pada laju angka kematian.

"Kalau angka positif berarti menunjukkan kecepatan penularan, kalau angka kematian itu melihat bagaimana penanganan dan pengendalian yang ada di wilayahnya," kata Dewi melalui siaran langsung di BNPB beberapa waktu lalu.

(mln/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER