Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar tetap waspada meski berada pada zona risiko rendah penularan virus corona (Covid-19) atau zona hijau.
Ia juga mengatakan angka reproduktif efektif atau reproduction number (Rt) di bawah angka 1 bukan berarti sudah aman dari penularan Covid-19.
"Rt menunjukkan di bawah 1 dan zona hijau bukan berarti sudah aman," kata Wiku di Graha BNPB, Selasa (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data hingga 26 Juni, tercatat 94 kabupaten kota berada dalam zona hijau. Sementara peta zonasi risiko Covid-19 setiap pekannya dapat berubah sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing.
Zonasi risiko Covid-19 juga dapat diakses masyarakat pada laman https://covid19.go.id/peta-risiko dan akan diupdate setiap pekan.
Meski berada di zona hijau, kata Wiku, warga dan pemerintah setempat tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penularan tidak kembali terjadi di daerah tersebut.
"Pemerintah daerah dan seluruh warga harus tetap waspada dan patuh protokol kesehatan," kata Wiku.
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan, Rt di bawah angka 1 hanya salah satu dari indikator penentuan zonasi risiko dari total 15 indikator yang digunakan. Indikator tersebut meliputi indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan, dan indikator kesehatan masyarakat.
Namun Wiku mengatakan, sistem penghitungan menggunakan Rt kini tidak bisa digunakan di Indonesia pada saat ini sebab data kasus Covid-19 masih belum dilaporkan secara tepat waktu.
"Rt baru bisa digunakan apabila hasil pemeriksaan laboratorium idealnya dapat dilaporkan 1x24 jam, sehingga jika dilaporkan lebih dari 1x24 jam dan masih ada keterlambatan pelaporan maka menggunakan Rt tidak bisa diandalkan," katanya.
Adapun rincian indikator untuk menentukan zona risiko wilayah tersebut sebagai berikut:
1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif selama 2 minggu terakhir
8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan & pengawasan dari ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
10. Penurunan angka kematian per 100,000 penduduk
11. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
12. Positivity rate <5% (dari seluruh sampel yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
13. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19
14. Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19
15. Rt - Angka reproduksi efektif