Warga Sampang Dobrak Protokol Demi Sucikan Jasad Kerabat

CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2020 12:13 WIB
Warga di Sampang membongkar peti jenazah dari rumah sakit dan memandikan jasad sebagai bentuk penghormatan terakhir, tak peduli dengan protokol kesehatan.
Ilustrasi pemakaman jenazah corona. (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pamekasan, CNN Indonesia --

Warga Desa Apa'an, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menolak pemakaman jenazah corona menggunakan protokol kesehatan. Pemulasaran dengan menggunakan protokol corona dinilai belum dapat menyucikan jenazah. 

Kerabat yang meninggal berstatus warga Kota Malang. Ia seorang ibu rumah tangga berumur 33 tahun. Selama beberapa pekan, ibu tersebut dirawat di rumah sakit di Kota Malang. Sementara suaminya merupakan asli penduduk Kabupaten Sampang.

Suami tidak tahu apakah istrinya sudah melewati proses pemulasaran jenazah semestinya. Ia tidak tahu apakah pihak rumah sakit sudah memandikan jenazah atau tidak. Keraguan itulah yang mengantarkan suaminya untuk menolak pemakaman menggunakan protokol kesehatan Covid-19. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suami hanya mendapati jenazah istrinya dalam keadaan terbungkus dalam peti.

Pihak keluarga lantas mengambil alih jenazah dari tangan petugas. Peti lantas dibongkar dan jenazah dimandikan ulang.

Kejadian ini disaksikan sejumlah pihak, mulai dari kepolisian, TNI, dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Sampang. 

Infografis Fenomena Jemput Paksa Jenazah Covid-19

Tim Gugus bukan berarti membiarkan jenazah dimakamkan tanpa menggunakan protokol. Saran dan masukan sudah disampaikan hingga manfaat dan mudaratnya.

"Kami sudah menyarankan agar jenazah dimakamkan menggunakan protokol. Fenomena penyakit terjadi karena masyarakat belum memahami betapa dahsyatnya virus corona ini menyebar," kata Anggota Gugus Tugas Covid-19 Sampang Asrul Sani, Selasa (4/8).

Asrul menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti peristiwa tersebut dengan melakukan pemantauan kepada keluarga dan tetangga sekitar, terutama yang ikut melakukan proses pemandian dan pemakaman. 

"Akan kita pantau siapa saja yang ikut memandikan jenazah, kalau ada gejala, kita akan segera mengambil tindakan," terangnya. 

Asrul meminta kepada semua masyarakat ikut menjadi bagian dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Satu di antaranya yakni mematuhi aturan yang ada. Sehingga penularan virus corona bisa dapat diminimalisir. 

"Penyakit ini masih ada, makanya tetap waspada. Cara dengan mengikuti protokol kesehatan, agar kita bisa terhindar dari penyebaran virus corona," tandasnya.

(nrs/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER