Sekitar 15 hektare padi yang berumur sebulan di Desa Tirta Mulya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terserang hama ulat penggulung daun.
Belasan hektare padi tersebut milik Kelompok Tani Ngupayo Desa Tirta Mulya, Kabupaten Mukomuko.
"Kami tidak mengusulkan permohonan bantuan insektisida dari kelompok ke dinas. Kami mengatasinya sendiri secara swadaya. Selama ini pun seperti itu," kata Purwanto, salah seorang anggota Kelompok Tani Ngupoyo Desa Tirta Mulya, seperti dikutip Antara, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwanto mengungkapkan serangan hama ulat itu sudah terjadi sejak seminggu terakhir.
Kelompok taninya menggunakan pestisida berupa insektisida untuk mengatasi ulat penggulung daun itu.
"Sejak beberapa hari ini kami melakukan menyemprotkan cairan insektisida ke sejumlah tanaman padi yang terserang ulat penggulung daun secara bertahap," ujarnya.
Ia meyakini serangan hama itu tidak akan sampai membuat gagal panen karena yang terserang hanya bagian daun padi.
Lihat juga:Kebakaran Besar Landa Pasar Tomang di Jakbar |
Kendati demikian, kata dia, serangan ulat penggulung daun ini dapat mengganggu pertumbuhan padi, khususnya bagian daun.
Daun padi yang telah terserang ulat penggulung daun tersebut langsung rusak meski segera tumbuh kembali.
Menurut dia, petani di wilayah ini tidak terlalu khawatir padi terserang ulat penggulung daun karena penanganannya mudah.
"Petani lebih khawatir apabila tanaman padi terserang hama padi atau wereng," katanya.
(antara/sfr)