Kemenko PMK Cemas Jumlah Tes PCR DKI-Provinsi Lain Timpang

CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2020 15:12 WIB
Pemerintah menyebut rendahnya jumlah tes di provinsi lain kecuali Jakarta, bisa menjadi bom waktu dalam penanganan virus corona di Indonesia.
Ilustrasi tes swab. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengaku khawatir dengan ketimpangan jumlah polymerase chain reaction (PCR) tes antara Provinsi DKI Jakarta dengan provinsi lain di Indonesia.

Ketimpangan jumlah tes PCR di DKI dan wilayah lain terungkap dari perbandingan data corona pemerintah pusat dan DKI Jakarta.

Dari data tersebut diketahui jumlah tes PCR untuk seluruh provinsi, per 9 Agustus 2020 mencapai 972.594 orang. Sementara DKI telah melakukan tes PCR terhadap 459.049 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika jumlah tes DKI itu dipisahkan, maka total tes yang dilakukan 33 provinsi lain dengan penduduk sebanyak 260 juta jiwa, hanya sebanyak 513.545 tes PCR.

Dengan kata lain, penduduk DKI Jakarta yang hanya 4 persen dari jumlah penduduk nasional, telah melakukan tes PCR hingga 47 persen.

"Kalau melihat data itu khawatir juga. Jangan-jangan ditempat lain (kasus positif covid-19) rendah karena yang dites jauh lebih sedikit," kata Agus melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/8).

Kekhawatiran Agus juga tak lepas dari kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengizinkan pembukaan sekolah di daerah zona hijau dan kuning.

Dia lantas mendorong agar gubernur dan kepala daerah di 33 Provinsi lainnya segera mengejar standar tes PCR.

"Karena kalau tidak akan sulit memutus rantai Covid pada saat disiplin masyarakat tak begitu bagus," katanya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menetapkan standar jumlah tes yakni 1 per 1.000 penduduk per pekan. Hanya dengan memenuhi standar itulah maka jumlah kasus di daerah dapat dianggap valid oleh WHO.

Agus menyebut tingginya jumlah kasus positif di Jakarta lantaran tes masif yang telah melampaui standar WHO. Hal ini tidak terjadi di daerah.

"Sementara provinsi lain indikator positif rendah dari testing yang sangat rendah ini akan jadi bom waktu. Saya kira bagus untuk menyadarkan semua kita," katanya.

Untuk saat ini kata Agus, pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan semua pihak terkait agar terus meminimalisir penyebaran wabah Covid-19 yang saat ini semakin tinggi.

"Saya terus komunikasi dengan Kementerian agar menjaga protokol kesehatan," katanya.

---

Catatan redaksi: Judul berita diubah dari semula "Pemerintah Akui Ketimpangan Tes PCR di DKI dan Provinsi Lain" pada pukul 17.45 WIB.

(tst/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER