Gubernur Anies Baswedan mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serba tidak tahu mengenai virus corona yang tak kasat mata. Anies mengibaratkan kondisi saat ini seperti memasuki sebuah daerah tanpa peta.
Hal tersebut diungkapkan Anies dalam rapat pimpinan yang membahas revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Video tersebut baru diunggah ke saluran Youtube Pemprov DKI pada 15 Agustus 2020.
"We don't know what we don't know. Kita tidak tahu yang tidak kita ketahui. Jadi, kalau (ibarat) perjalanan itu, (seperti) kita masuk ke sebuah kawasan yang belum ada petanya," kata Anies saat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan, di tengah situasi pandemi ini banyak pihak yang mengaku mengetahui apa yang harus dikerjakan. Namun, menurutnya, pandemi Covid yang sudah melanda hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia ini situasinya tidak sesederhana yang dipikirkan.
Oleh sebab itu, Anies meminta agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membaca dan mencari referensi penanganan Covid-19 di bidangnya masing-masing. Menurut dia, dengan membaca, para SKPD akan mendapatkan ide untuk membuat program atau mengantisipasi kebijakan di masa pandemi.
"Pastikan di sektor masing-masing itu semua kepala SKPD diminta untuk luangkan waktu membaca. Cari referensi bidangnya masing-masing," ungkap dia.
Menurut Anies, seluruh jajarannya harus mengantisipasi semua kemungkinan akibat pandemi ini. Ia memprediksi pandemi ini tidak akan berlangsung dalam waktu singkat.
"Sekarang kita sudah lima bulan. Ini akan lebih besar, kalau kita tidak memikirkan kita akan repot," tuturnya.
Kendati begitu, Anies cukup mengapresiasi kinerja jajarannya selama lima bulan sejak pandemi melanda wilayah Ibu Kota. Menurut dia, hampir seluruh instruksi Presiden Joko Widodo sudah dikerjakan oleh Pemprov DKI.
"Presiden beri instruksi kasih masker. Kita sudah selesai. Enggak perlu kibar bendera di luar, tapi kita sudah beres. Ada instruksi buat sanksi, kita buat tiga bulan lalu. Kita antisipasi perubahan," tuturnya.
Seperti diketahui, sampai dengan Selasa (18/8). kasus positif Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 30.597 kasus. Dari jumlah tersebut, 20.505 orang dinyatakan telah sembuh dan 1.028 orang meninggal dunia.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 9.064 orang yang masih dirawat atau isolasi.
(dmi/osc)