Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup Usai Pendaki Tewas

CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2020 12:58 WIB
Perhutani dan polisi menutup jalur pendakian Gunung Lawu di Cemoro Sewu pasca meninggalnya seorang pendaki asal Wonogiri.
Petugas kepolisian memasang papan larangan pendakian di pintu masuk jalur pendakian Gunung Lawu, Cemoro Sewu. (Antara Foto/Fikri Yusuf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pendaki pria asal Wonogiri, Jawa Tengah meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur melalui jalur Cemoro Sewu. Jenazah yang kemudian teridentifikasi bernama Sena Angga Adi Sanjaya (26) ini, berhasil dievakuasi Minggu (23/8) pukul 14.00 WIB kemarin.

Proses evakuasi memakan waktu hingga delapan jam, dan dilakukan oleh tim gabungan yang berjumlah sekitar 50 orang. Berdasarkan laporan, korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu (23/8) dini hari, saat berada di pos 2 Gunung Lawu. Pasca insiden itu, jalur pendakian melalui Cemoro Sewu kembali ditutup sementara.

"Ya sementara ini kami tutup, tapi nanti kami evaluasi lagi setelah kira-kira kondisi kondusif, akan kami buka lagi," kata Asisten Perhutani Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Lawu DS Marwoto, dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Senin (24/8). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DS Marwoto juga memastikan, kondisi cuaca saat korban melakukan pendakian cukup baik. Terhitung sejak pukul 16.00 WIB kemarin, jalur pendakian Cemoro Sewu resmi ditutup. Untuk pembukaan kembali, pihaknya masih menunggu arahan dan koordinasi dengan Polres dan Pemkab setempat. 

Menurut DS Marwoto, korban tercatat memulai pendakian pada Sabtu (22/8) pukul 17.00 WIB sore. Dalam pendakian tersebut korban juga ditemani lima teman lainnya.

Sementara itu, per kemarin pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban. Berdasarkan dari penuturan saksi, korban sempat mengalami kedinginan dan kelelahan saat dalam perjalanan menuju Pos 2.

Kapolsek Plaosan AKP Muhamad Munir menyatakan bahwa sejauh ini kematian korban dinilai wajar dan tidak ditemukan hal ganjil berdasarkan hasil visum yang dilakukan di Puskesmas Plaosan, Kabupaten Magetan.

"Penyebabnya masih dalam penyelidikan, tapi dari hasil keterangan dari dokter yang memeriksa, tidak ada tanda kekerasan," kata Munir.

Setelah berhasil dievakuasi dan divisum, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Wonogiri untuk dipulangkan dan kemudian diimakamkan.

(kha/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER