RK Terima Suntikan Pertama Uji Klinis Vaksin Covid-19

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Agu 2020 12:50 WIB
Selama 14 hari ke depan usai penyuntikan, Ridwan Kamil harus melaporkan kondisi dirinya setiap hari.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjalani penyuntikan pertama sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Bandung, Jumat (28/8). (Foto: Deni/Humas Jabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjalani penyuntikan pertama sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Bandung, Jumat (28/8).

Emil sapaan Ridwan Kamil, mengatakan dirinya bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar Ade Adhyaksa lebih dulu melewati prosedur pengecekan kesehatan yang ketat. Antara lain pemeriksaan tensi, pengambilan darah, pemeriksaan bagian dada dan paru-paru, hingga melakukan rapid test untuk memastikan tidak ada antibodi yang muncul saat kondisi akan disuntik.

Emil menyebut dirinya disuntik di bagian lengan kiri atas dalam tahap kedua (V1) sebagai relawan ini. Usai disuntik, ia mengaku muncul rasa pegal selama lima menit di titik penyuntikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi merasa agak pegal-pegal, nyut-nyutan (linu) selama lima menit. Setelah itu, semuanya kembali normal," kata Emil.

Kemudian Emil dan tiga pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi dari pengetesan uji klinis vaksin COVID-19 terhadap tubuh mereka. Hasilnya, mereka merasa tak ada masalah.

Selama 14 hari ke depan, para relawan yang sudah disuntik harus melaporkan suhu tubuh maupun anomali di selembar kartu khusus setiap hari, salah satunya jika ada kenaikan suhu yang tiba-tiba. Emil menyebut ada sembilan potensi reaksi lain yang harus dilaporkan apabila terjadi, baik gejala ringan maupun gejala yang agak berat.

Di hari ke-14 atau dua pekan setelah disuntik, Emil bersama unsur Forkopimda lain dijadwalkan menjalani penyuntikan dosis kedua di tahap ketiga (V2).

"Setelah itu, kita akan melakukan proses pengecekan harian lagi sampai ujung-ujungnya disimpulkan apakah imunitas kami ini naik atau tetap saja. Di situlah riset itu akan menjadi sebuah kesimpulan, apakah vaksin ini layak untuk diproduksi massal," tutur Emil.

"Feeling kami optimis, tidak ada masalah karena laporan dari selama ini yang sudah-sudah di minggu sebelumnya tidak ada indikasi yang mengkhawatirkan," katanya menambahkan.

Selama 14 hari ke depan, menurut Emil, dirinya diimbau untuk siap hadir ketika dibutuhkan untuk konsultasi oleh dokter atau peneliti. Sementara terkait agenda sebagai pemimpin Jabar, ia berjanji menjaga kegiatan agar tidak melebihi rutinitas yang biasa dilakukan.

Emil pun menjamin keterbukaan informasi jika terjadi sesuatu terhadap dirinya dan tiga pimpinan Forkopimda lain. Kehadiran keempatnya sebagai relawan disebut demi menghadirkan rasa percaya masyarakat terhadap uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac oleh BUMN Bio Farma dan FK Unpad ini.

"Jadi semua saling mendoakan, menguatkan, kami berempat mewakili militer, mewakili polisi, mewakili aparat hukum, dan saya sendiri mewakili pemerintah ASN, kita saling menguatkan," kata Emil.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER