Gubernur Jabar Hadiri Tahlilan 40 Hari Wafat Sultan Arief

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2020 10:06 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri tahlilan 40 hari wafat Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Cirebon, Minggu (30/8).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri tahlilan 40 hari wafat Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri tahlilan 40 hari wafatnya Almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Minggu (30/8/20).

Dalam kesempatan itu, Emil sapaan Ridwan Kamil berkata, Sultan Arief merupakan sosok teladan dan sangat berjasa bagi kemajuan Cirebon dan Jabar. Ia mengaku kehilangan atas kepergian Sultan Arief.

"Dengan Pangeran Arief, saya sangat bersahabat. Almarhum sangat luar biasa, itu kenapa tadi kita mendoakan beliau," kata Emil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Emil berharap agar proses penoatan Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin berjalan baik. Jika ada dinamika yang terjadi, ia meminta untuk diselesaikan dengan musyawarah.

"Hari ini ada Jumenengan (penobatan) dan ada dinamika. Silakan diselesaikan sebaik-baiknya dengan dua cara. Pertama, gunakan sila keempat Pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat. Kalau tidak ada musyawarah untuk mufakat, tentulah ini adalah negeri hukum sehingga bisa diselesaikan dengan cara baik-baik melalui koridor hukum," paparnya.

Emil pun mengungkapkan harap agar selama proses Jumenengan berlangsung, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Kami menghormati tradisi Jumenengan agar tidak ada kekosongan dalam tradisi di Keraton Kasepuhan," katanya.

Lebih lanjut Emil mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan terus melindungi dan menghormati situs-situs dan kegiatan budaya, termasuk di Keraton Kasepuhan.

"Kami sangat menghormati masa lalu. Ini adalah kekayaan Jabar, sebelum Indonesia lahir sudah ada Kesultanan Cirebon jadi sudah sewajarnya kami menghormati dan melindungi tradisi di sini," kata Emil.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER