Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan tak ada lagi kasus Covid-19 di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung. Hal itu seiring dengan pengetesan terhadap sejumlah pegawai dan penghuni balai yang dinyatakan negatif.
Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita menyatakan, sejumlah orang yang sempat terpapar Covid-19 kini telah dinyatakan negatif.
"Semuanya di Wyata Guna sudah negatif, sudah dicek petugas Dinkes," kata Rita di Bandung, Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita menjelaskan, tes swab kedua dilakukan Dinkes Bandung beberapa waktu lalu. Hasilnya, sejumlah orang yang di tes swab ulang, mendapatkan hasil negatif.
"Sudah dicek ulang, tidak ada yang positif lagi. Tes swab, negatif semuanya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BRSPDSN Wyata Guna Darsono menyatakan kantornya kembali dibuka setelah ditutup selama kurang lebih dua pekan. Menurutnya, saat ini balai tengah mempersiapkan kembali proses pelatihan bagi siswa agar lebih aman.
"Proses pelatihan kembali disiapkan," katanya.
Darsono juga memastikan sejumlah pegawai dan penghuni yang terkonfirmasi Covid-19 telah dinyatakan sembuh atau hasil tes swab keduanya menunjukkan hasil negatif.
Sebelumnya BRSPDSN Wyata Guna Bandung ditutup sementara selama dua pekan menyusul temuan kasus Covid-19 pada sejumlah pegawai.
Penutupan BRSPDSN Wyata Guna Bandung telah dilakukan lebih dari sepekan lalu dan masih berjalan sepekan lagi. Selain pegawai, beberapa penghuni juga terjangkit virus corona.
Kepala BRSPDSN Darsono menyebut puluhan orang yang terpapar Covid-19 diketahui usai melakukan tes swab pada 5 Oktober 2020. Uji usap itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan rapid test sepekan sebelumnya.
"Hasilnya, pada 6 Oktober itu disampaikan beberapa teman terpapar. Sehingga kami langsung tutup akses orang keluar masuk ke Wyata Guna, dan kita kasih papan pengumuman agar masyarakat juga waspada," kata Darsono, Jumat (16/10).
Darsono menuturkan Balai Wyata Guna ditutup selama dua pekan terhitung sehari sejak hasil swab keluar, yakni mulai 7 Oktober 2020.
"Selain ditutup, saya juga menyampaikan bahwa kita harus menjaga kesehatan diri dan lingkungan," ujarnya.
(hyg/evn)