Satgas: Lonjakan Corona DKI Disumbang Warga Berobat ke RS

CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2020 16:11 WIB
Kasus Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan drastis selama PSBB transisi fase I. Tambahan tertinggi terjadi pada Minggu (30/8), sebanyak 1.114 kasus baru.
Lonjakan kasus positif di Jakarta selama PSBB transisi mayoritas disumbang dari masyarakat yang berobat ke rumah sakit. Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan lonjakan kasus positif virus corona di DKI Jakarta selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi mayoritas disumbang dari masyarakat yang berobat ke rumah sakit.

"Ada beberapa hal penyumbang lonjakan kasus sejak masa PSBB transisi, paling banyak adalah kasus pasien datang ke RS dengan gejala, sebesar 62 persen, lalu pasien komunitas 40,89 persen, perkantoran 8,47 persen, ABK/PMI 4,88 persen, dan dari pasar 2,28 persen," kata Dewi di Graha BNPB, Rabu (2/9).

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta beberapa kali mengalami lonjakan drastis selama PSBB transisi fase I. Data dari laman https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan, tambahan kasus tertinggi terjadi pada 30 Agustus, tercatat sebanyak 1.114 kasus baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada 31 Agustus terjadi tambahan 1.029 kasus, kemudian pada 1 September penambahan 941 kasus baru. Sehingga total kasus positif di DKI Jakarta berjumlah 41.250 kasus.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan pasien yang datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri adalah pasien dengan gejala. Untuk kategori ini, ada peningkatan dari pekan sebelumnya 50 persen, menjadi 62 persen pada data 31 Agustus.

"Kalau kita lihat Provinsi DKI Jakarta memang (laju insidensi) meningkatnya cukup cepat dalam waktu satu minggu terakhir 51 persen," ujarnya.

Dewi juga merinci beberapa aktivitas masyarakat yang perlu mendapat perhatian ekstra agar tidak terjadi penularan virus corona. Aktivitas tersebut antara lain, kegiatan sosial seperti tahlilan, pengajian, pernikahan, dan ibadah.

Kemudian kehidupan di asrama, pesantren, panti asuhan, apartemen, kos, dan permukiman padat. Selain itu juga perkantoran, kawasan industri, fasilitas kesehatan serta transportasi umum.

"Ingat 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Di sini ada banyak kegiatan sosial karena sekarang banyak orang mau keluar rumah, kondangan, jalan-jalan ke pasar, tapi jangan lama-lama dan perhatikan 3M," katanya.

(mln/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER