Ratusan Warga Probolinggo Ricuh Jemput Jenazah Reaktif Covid

CNN Indonesia TV | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2020 13:26 WIB
Warga Desa Dungun dan Bayeman, Kabupaten Probolinggo, sempat ricuh dan adu mulut saat meminta jenazah dipulangkan dari RSUD Tongas.
Petugas gabungan dari Kecamatan Cilandak dan Polsek Cilandak melakukan aksi sosialisasi bahaya virus Covid-19 dengan mengarak instalasi peti mati jenazah Covid-19 di kawasan Fatmawati, Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan warga Desa Dungun dan Bayeman, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mendatangi RSUD Tongas pada Selasa (1/9) malam. Sempat ricuh dan adu mulut, massa meminta agar salah satu jenazah warga, Karsiani (59) dipulangkan kepada keluarganya.

Karsiani dinyatakan reaktif virus corona (Covid-19) berdasarkan rapid test, sementara hasil pemeriksaan PCR atau swab belum keluar. Oleh sebab itu, warga menolak pemulasaraan jenazah Karsiani dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Warga ingin mengetahui warganya, yang mana setelah sakit dari rumah kemudian dirujuk ke RSUD Tongas dan kemudian meninggal," kata Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Teguh Santoso, dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Rabu (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh mengaku beruntung, sebab emosi warga masih bisa diredam pihak kepolisian. Mediasi berlangsung antara warga dan pihak RSUD Tongas. Pihak RS menyebut hasil swab belum keluar sebab ada kesalahan pada alat atau mesin pemeriksaan.

"Akhirnya jenazah diperbolehkan dibawa keluarga untuk dimakamkan karena status pasien masih reaktif dan belum dinyatakan positif. Hasil swab belum turun, namun kami anjurkan saat proses pemakaman wajib pakai masker dan physical distancing," lanjut Teguh.

Pemakaman jenazah kasus COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10-23 April 2020, tren pemakaman yang menggunakan prosedur tetap (protap) COVID-19 cenderung menurun, dimana sebelumnya mencapai 50 orang yang meninggal per hari kini 40-30 orang per hari. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.Pemakaman jenazah kasus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (26/4/2020). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Selain itu, kerumunan massa yang memadati RSUD Tongas menyebabkan jalur pantura menuju Kota Pasuruan macet beberapa saat.

Di hari yang sama, kejadian jemput paksa jenazah juga terjadi di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (1/9) siang. Keluarga memaksa menjemput jenazah reaktif Covid-19 yang sudah dilakukan pemulasaraan sesuai protokol kesehatan.

Pihak keluarga menjemput paksa jenazah bocah berusia enam tahun itu karena menolak dilakukannya pemakaman sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Sebab diketahui, almarhum merupakan penyintas meningitis sejak 2016, dan disebut jarang sekali keluar rumah. Selain itu, hasil pemeriksaan PCR swab juga belum turun dari RSUD.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi Dewi Lestari mengaku pihaknya hanya menjalankan aturan sesuai protokol kesehatan, sebab almarhum merupakan pasien yang sebelumnya dinyatakan reaktif corona melalui rapid test.

"Kita ini sebenarnya untuk menjaga-jaga, saya sudah koordinasi dengan tim gugus tugas. Insya Allah kalaupun hasilnya negatif aman kita semua, nah takutnya hasil swabnya positif," ujarnya.

Namun demikian, saat jenazah sudah dipulangkan, RSUD mengabarkan bahwa almarhum negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan PCR atau swab.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER