Asrama Polisi (Aspol) Manahan, Solo, Jawa Tengah dikabarkan ditutup lantaran belasan warganya terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Informasi tersebut menyebar melalui aplikasi perpesanan WhatsApp sejak beberapa hari lalu.
"Sekilas info : Dari 18 kasus baru Covid di Solo, 12 kasus ada di Aspol Manahan. Katanya 4 hari yang lalu ada anggota polisi ASpol yang meninggal karena Covid, kemudian hari ini tetangganya pada dijemput dan positif semua," demikian informasi yang menyebar di grup-grup whatsapp.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, akses masuk menuju Aspol Manahan mulai ditutup sejak Rabu (2/9) pagi. Sekilas, akses jalan menuju kompleks Aspol Manahan memang masih dibuka. Namun sekitar seratus meter dari mulut gang, tampak sejumlah petugas mengenakan masker dan face shield menjaga portal yang ditutup rapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penjual di sekitar Aspol mengatakan dalam beberapa hari terakhir, ambulans dengan petugas dengan Alat Pengaman Diri (APD) lengkap tampak keluar masuk kompleks Aspol Manahan.
"Kemarin saja ada empat ambulans pakai APD lengkap," kata pedagang yang enggan disebut namanya itu.
Saat dikonfirmasi Ketua Satgas Covid-19 Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo enggan berkomentar mengenai informasi tersebut. Ia mengatakan Covid-19 dapat menular kepada siapa pun. Pemerintah Kota, lanjutnya, akan menangani semua kasus positif Covid-19 di Solo tanpa memandang latar belakang instansi.
"Kita tidak melihat dia kerjanya di mana. Yang jelas, saya sudah minta kepada Dinas Kesehatan begitu ada kasus positif harus langsung ditangani dan dicegah penularannya," kata Wali Kota Solo itu.
Di satu sisi, informasi jumlah kasus positif di Asrama Polisi Manahan itu tak jauh berbeda dengan data yang dirilis Satgas Covid-19 Kota Solo, Selasa (31/8) lalu. Jumlah kasus positif di Kota Solo tercatat bertambah 13 orang, dan itu berasal dari Kelurahan Manahan.
Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Satgas Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan 13 kasus tersebut merupakan hasil contact tracing dari warga Manahan yang meninggal karena Covid-19 pada Kamis (27/8). Warga usia 34 tersebut menjadi pasien ke-15 yang meninggal karena Covid-19.
"Dia memang pasien termuda di Solo yang meninggal karena Covid-19. Tapi dia memang punya penyakit komorbid hipertensive heart disease (HHD)," kata Ahyani.
Sampai saat ini, lanjutnya, Pemkot Solo telah memacu pelaksanaan tes usap terhadap puluhan warga yang diduga tertular dari Klaster Manahan. Selain keluarga dan rekan kerja, Pemkot juga melakukan contact tracing di tempat-tempat yang pernah disinggahi pasien meninggal tersebut.
Ahyani yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo itu enggan menyebut profesi pasien yang meninggal tersebut. Ia juga tak mau menjelaskan secara rinci lokasi 13 kasus dari tracing tersebut.
"Sebut saja di Kelurahan Manahan," katanya.
Sebagai informasi Data Covid-19 di Solo sendiri hingga Rabu (2/9) ini tercatat ada 421 kasus konfirmasi positif secara kumulatif. Dari total kasus tersebut 328 diantaranya dinyatakan sembuh, 43 masih dalam isolasi mandiri, 31 dalam perawatan di rumah sakit, dan 19 orang meninggal dunia.
Angka ini meningkat dari catatan Selasa 1 September di mana total kumulatif kasus konfirmasi positif tercatat sebanyak 408 orang dengan 327 pasien sembuh, 33 pasien isolasi mandiri, 31 perawatan di rumah sakit, serta 17 orang meninggal dunia.
(syd/kid)