BNPT: 1.200 WNI Masuk Irak-Suriah Korban Propaganda di Sosmed

CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2020 20:28 WIB
Kepala BNPT menyebut 1.200 WNI yang pergi ke Irak dan Suriah terhasut propraganda radikal. Mereka terdiri dari anak-anak hingga orang tua, termasuk ASN.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Boy Rafli Amar menyatakan telah mengidentifikasi 1.200 orang warga negara Indonesia (WNI) yang kini berada di Irak-Suriah. Mereka semua disebut sebagai korban propaganda radikal di sosial media.

"Hari ini BNPT mengidentifikasi di atas 1.200 WNI yang ada di Irak Suriah. Dan itu propaganda dari sosmed dan ada wanita dan anak-anak. Ini kondisi enggak menguntungkan," kata Boy dalam webinar 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara,' Rabu (2/9).

Lebih lanjut, Boy merinci di antara korban propaganda tersebut terindentifikasi sebagai ASN. Salah satunya adalah ASN asal Kepulauan Riau yang mengajak serta seluruh keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada ASN dari Kepri pernah berangkat dengan keluarganya. Jadi wajib membangun ketahanan ideologi di ASN," kata dia

Berkaca dari fenomena tersebut, Boy mengingatkan seluruh pimpinan kementerian dan lembaga, hingga pemerintah daerah untuk memiliki pengetahuan di dunia maya.

Literasi media sosial para pimpinan lembaga, menurut Boy, bisa dijadikan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan terhadap para ASN di jajarannya masing-masing

"Kita sadari di dunia maya belum ada tertib hukum yang baik," kata Boy.

Selain itu, Boy turut meminta agar ASN untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan mengikuti upacara bendera guna menangkal paham radikalisme.

"Itu sebagai penguatan pembinaan tradisi, misalkan upacara bendera, pengucapan Pancasila, menyanyi Indonesia Raya secara konsisten dan berkelanjutan," ujar Boy.

Menurut Boy upacara bendera tak bisa dipandang sebelah mata. Upacara bendera bisa menanamkan sikap nasionalisme. Boy meminta ASN untuk mendalami esensi secara lebih mendalam terkait pelaksanaan upacara tersebut. dalamnya.

"Maknanya dalam, tidak sekadar rutinitas, tapi ada wujud upaya kita mengajak semua, mengingat kembali bahwa kita anak bangsa NKRI," kata Boy.

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER