Kejagung: Andi Irfan Jaya Perantara Suap Djoktjan-Pinangki

CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2020 22:33 WIB
Andi Irfan Jaya sudah ditahan di Rutan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki Malasari.
Eks politikus NasDem Andi Irfan Jaya diduga perantara Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki dalam kasus gratifikasi(CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kejaksaan Agung membeberkan bahwa tersangka Andi Irfan Jaya diduga menjadi perantara pemberian uang pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) dari Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki Sirna Malasari.

Mereka diduga melakukan permufakatan jahat sehingga tercipta suatu tindak pidana korupsi, di mana dalam perkara ini adalah pemberian dan penerimaan gratifikasi atau hadiah kepada pejabat negara.

"Sementara ini dugaannya adalah melalui ini lah (Andi Irfan Jaya) uang itu sampai ke oknum Jaksa sehingga diduga ada permufakatan jahat," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Hari Setiyono kepada wartawan di Kompleks Kejagung, Jakarta, (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Hari menuturkan bahwa penyidik masih mendalami pihak yang menerima uang pertama kali terkait dengan pengurusan fatwa Mahkamah Agung.

Dengan penetapan tersangka baru itu, kata Hari, penyidik bakal mendalami keterangan-keterangan selama pemeriksaan sehingga dapat menjadi jelas tindak pidana yang terjadi dalam pengurusan fatwa MA tersebut.

"Dugaannya sekitar 500 ribu USD, dugaannya diterima jaksa P, tapi apakah diterima langsung, apakah orang ketiga, penyidik menetapkan satu orang lagi. Melalui (Andi Irfan) ini lah uang ini sampai," jelasnya.

Hari pun enggan menjabarkan lebih lanjut terkait latar belakang Andi yang merupkan seorang politikus dari partai NasDem. Dia hanya mengungkapkan bahwa Andi adalah seseorang yang merupakan pihak swasta.

Dalam perkara ini, peranan Andi sempat diungkap oleh kuasa hukum Djoko Tjandra, Soesilo Aribowo. Dia menjelaskan bahwa sebenarnya kliennya percaya terhadap proposal pengurusan fatwa MA itu lantaran Andi mengaku sebagai konsultan.

"Pak Djoktjan itu memberikan uang tujuannya bukan ke Pinangki tapi ke Andi Irfan Jaya," kaya Soesilo saat dihubungi, Selasa (1/9).

Menurutnya, uang sekitar Rp7 miliar itu diberikan melalui ipar Djoktjan yang bernama Heriadi. Belakangan, dia pun mengetahui bahwa uang tersebut belum sampai ke tangan Pinangki.

Dalam perkara ini pun, Andi Irfan Jaya disangkakan Pasal 15 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001 dengan dugaan gratifikasi yang dilakukan oleh Pinangki.

(mjo/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER