NasDem: Ganjil-Genap Motor Anies Persulit Warga Cari Nafkah

CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2020 11:21 WIB
Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta meminta Anies mengevaluasi rencana penerapan ganjil genap untuk sepeda motor di ruas jalan Ibu Kota.
Kebijakan ganjil genap sepeda motor dianggap hanya mempersulit warga mencari nafkah di tengah pandemi virus corona. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino mengatakan kebijakan ganjil genap sepeda motor yang bakal diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya mempersulit masyarakat yang bekerja saat pandemi virus corona (Covid-19).

"Ganjil genap (motor) hanya akan membuat masyarakat semakin sulit mencari nafkah ditambah semakin tinggi tingkat penularan Covid-19 di klaster transportasi umum," kata Wibi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/9).

Wibi menyebut banyak masyarakat yang masih bekerja untuk menghidupi keluarga di tengah pandemi. Menurutnya, tak sedikit warga yang biasa memakai transportasi umum beralih ke transportasi pribadi untuk mengurangi resiko penularan Covid 19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus NasDem itu menyatakan kebijakan ganjil genap DKI ini tak sejalan dengan rencana pemerintah menekan penularan virus corona. Ia pun meminta kebijakan yang telah tertuang dalam aturan resmi namun belum diterapkan untuk dievaluasi.

"Harus dievaluasi. Kebijakan ganjil genap hanya akan menimbulkan masalah baru di tengah kasus Covid-19 yang terus meningkat," ujarnya.

Infografis Fakta 3 Vaksin Corona Buatan China Incaran RI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menerapkan aturan ganjil genap untuk sepeda motor. Aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan penerapan ganjil genap untuk sepeda motor belum akan dilakukan sampai nanti dikeluarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta. 

Rencana Anies tersebut mendapat penolakan dari masyarakat. Sebanyak 16 ribu orang telah meneken petisi menolak pemberlakuan ganjil genap. Melalui laman change.org seorang warganet bernama Freddy Sinurat memulai petisi 'Tolak Pemberlakuan Ganjil Genap Prematur'.

Dalaman itu, Freddy bercerita bahwa dirinya adalah seorang pengguna kendaraan umum. Karena penyebaran tersebut, banyak jalanan padat karena semua menggunakan kendaraan pribadi. Namun, kata Freddy, hal itu jauh lebih baik ketimbang harus berdesakan di kendaraan umum.

"Lebih baik warga antri dalam kendaraan pribadi daripada berdesakan dalam kendaraan atau angkutan umum. Lebih baik warga terlambat tiba di rumah karena kepadatan lalu lintas daripada berdesakan di terminal, stasiun, halte dan di kendaraan atau angkutan umum," jelas dia.

(ctr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER