Calon bupati petahana Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Bahrain Kasuba (BK) dipastikan tak ikut Pilkada 2020. Pasalnya, hingga masa pendaftaran pasangan calon yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum berakhir Minggu (6/9) pukul 24.00, BK tak kunjung mendaftarkan diri.
Ketua KPU Halsel Darmin Hi Hasim yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com menyatakan, bakal calon wakil bupati Muhlis Sangaji, pasangan BK, sempat datang ke KPU sekitar pukul 23.30 WIT. Muhlis didampingi Ketua dan Sekretaris Partai Gerindra.
"Tapi bakal calon bupati Bahrain Kasuba kan tidak datang. Sesuai aturan, yang pertama dilakukan KPU ketika balon datang adalah mengonfirmasi kehadiran mereka. Sedangkan ini bakal calon bupatinya sendiri bahkan tidak datang," tutur Darmin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketidakhadiran BK membuat proses pendaftaran untuk pasangan ini tak bisa dilakukan. Otomatis, KPU juga tak perlu bersusah payah memeriksa keabsahan dokumen persyaratan yang dibawa balon.
"KPU bahkan belum sampai ke tahapan memeriksa dokumen untuk bapaslon yang ini. Karena baru konfirmasi kehadiran bapaslon saja tidak ada orangnya. Berdasarkan ketentuan KPU dan juknis, kalau bapaslon tidak hadir ya kami tidak bisa memproses lebih lanjut," terangnya.
Lantaran demikian, Darmin menyebut hanya ada dua paslon yang mendaftar untuk Pilkada Halsel 2020, yakni Usman Sidik-Hasan Ali Bassam Kasuba, yang mendaftar di hari pertama, dan Helmi Umar Muchsin dan pasangannya La Ode Arfan, mendaftar di hari terakhir.
"Hari terakhir pendaftaran ini hanya ada satu pasangan bakal calon yang mendaftar, yaitu Helmi Umar Muchsin dan pasangannya La Ode Arfan. Kemudian sampai pada pukul 24.00 Waktu Indonesia Timur hari ini tidak ada lagi pasangan lain yang mendaftar," ujar dia.
Apabila ada bakal pasangan calon yang mendaftar namun dokumen persyaratannya tak lengkap, Darmin menyebut KPU akan mengembalikan dokumen untuk dilengkapi.
"Jadi dikembalikan berkasnya. Jika paslon mendaftar pada hari pertama, berarti masih ada waktu untuk melengkapi dokumen. Tapi kalau daftarnya pada menit-menit terakhir, kemungkinannya kecil untuk bisa dilengkapi," tandasnya.
Sementara, Bahrain Kasuba, kader PKS yang mendukung Jokowi di Pilpres 2019, yang dikonfirmasi belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Diketahui, paslon Helmi-La Ode diusung Partai NasDem dan Partai Hanura. Sementara Usman-Bassam diusung PDI-Perjuangan, PKB, PAN, Partai Demokrat, PKS, PKPI, Partai Golkar, PSI, dan Partai Berkarya.
Sedangkan BK-Muhlis sejauh ini hanya mengamankan usungan Partai Gerindra yang punya 3 kursi.
Terpisah, Pilkada Sumenep 2020 memperlihatkan perpecahan koalisi PKB dan PDIP. Kedua parpol sebelumnya sukses mengantarkan pasangan Busyro Karim-Achmad Fauzi memimpin Sumenep di Pilkada Sumeep 2015.
Kali ini, Busyro purnatugas dan sudah dua kali menjabat Bupati Sumenep. PKB pun mengusung Fattah Jasin, sementara PDIP tetap menjagokan kadernya yang merupakan Wakil Bupati saat ini, Achmad Fauzi.
![]() |
Fauzi memilih Dewi Khalifah alias Nyai Eva sebagai wakilnya. Nama terakhir diketahui sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai wakil bupati Sumenep alias dua kali gagal di ajang sebelumnya.
Disinggung terkait perpecahan politik dan rekomendasi, Nyai Eva tidak ambil pusing.
"Intinya kalau calon itu, ending-nya kan untuk menang," katanya
(iel/nrs/arh)