Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat total 184 tenaga kesehatan meninggal dunia selama pandemi virus corona (Covid-19). Beberapa tenaga kesehatan itu meninggal dalam keadaan positif Covid-19 dan suspek.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan 184 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan perawat.
"Ada 105 terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis, 9 dokter gigi, 70 perawat," kata Adib melalui keterangan tertulis, Senin (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS mencatat jumlah dokter di Indonesia pada 2019 sebanyak 81.011 orang. Sebaran terbanyak terpusat di Pulau Jawa yakni DKI Jakarta 11.365 orang, Jawa Timur 10.802, Jawa Tengah 9.747, dan Jawa Barat 8.771.
Kematian tenaga kesehatan saat pandemi Covid-19 mendapat sorotan masyarakat. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta negara hadir melindungi tenaga kesehatan yang berguguran akibat pandemi virus corona. Hal itu, Pandu sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo melalui akun twitternya @drpriono1.
"Pak @jokowi tolong negara bisa hadir lindungi nakes kita. Kita belum berhasil atasi pandemi dan kasus terus naik. Banyak tenaga kesehatan bergelimpangan terinfeksi Covid-19 dan sebagian wafat. Tugaskan @KemenkesRI untuk bekerja agar jangan ada lagi nakes yang jadi korban," kata Pandu, Minggu (6/9).
Selama enam bulan pandemi berjalan, kasus Covid-19 di Indonesia justru cenderung menunjukkan tren peningkatan. Dalam sebulan pada Agustus 2020 saja, kasus positif terakumulasi 66.420 kasus.
Kasus positif Covid-19 selama beberapa hari terakhir berkisar di angka 2.000-3.000 kasus pada awal September. Total kasus konfirmasi positif Covid-19 pada pekan awal bulan ini sebanyak 19.313 kasus.
Secara nasional, hingga data per Minggu (7/9), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus konfirmasi positif sebanyak 194.109. Dari jumlah tersebut 138.575 orang dinyatakan sembuh, dan 8.025 orang meninggal dunia.
(mln/fra)