Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku merasa kehilangan sosok Abdul Malik Fadjar (81) yang disebutnya sebagai guru di pemerintahan itu.
"Innalilillahi wa innailaihi rajiun. Turut berdukacita atas wafatnya guru saya, senior saya Prof. H. Abdul Malik Fadjar," kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (8/9).
Bagi Muhadjir, Abdul Malik adalah mentor, senior, sekaligus tokoh panutan yang menjadi sosok guru baginya saat menjabat di pemerintahan. Apalagi jabatan Abdul Malik dengan Muhadjir memang mirip dengan yang diembannya kini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malik semasa hidupnya memang sempat berkiprah sebagai Menteri Pendidikan dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, yang kini berubah menjadi Menko PMK. Dua jabatan itu sudah dicicipi Muhadjir.
Tak hanya itu, Muhadjir juga mengaku mengenal baik Malik semenjak di Persyarikatan Muhammadiyah.
"Saya mengenal baik Prof Malik. Beliau adalah tokoh senior yang telah lama berkiprah di Muhammadiyah. Beliau juga ikut andil dalam pemerintahan, pendahulu saya sebagai Mendiknas dan Menkokesra. Saya banyak belajar dari kiprah kepemimpinan beliau," kata dia.
"Saya amat merasa kehilangan. Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah Subhanahu Wata'ala di tempat yang terbaik," lanjut Muhadjir.
Abdul Malik telah malang melintang di pemerintahan sejak Era Reformasi. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan terakhir menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI di era Presiden Joko Widodo. Dia juga telah lama berkhidmat di Persyarikatan Muhammadiyah.
(tst/arh)