Pemerintah Siapkan Standar Tarif Tes PCR di RS Swasta

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 15:06 WIB
Dalam raker dengan Komisi VIII DPR, BNPB mengatakan pemerintah menyiapkan standardisasi tarif tes Covid-19 di RS swasta, sementara di RS pemerintah gratis.
Ilustrasi pelaksanaan tes usap metode PCR untuk mengetahui risiko infeksi virus corona. (AP/Manish Swarup)
Jakarta, CNN Indonesia --

Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi menyatakan pemerintah tengah menyiapkan standardisasi tarif tes risiko infeksi virus corona (Covid-19) melalui metode polymerase chain reaction (PCR) atau tes usap (swab) di rumah sakit swasta.

Demikian disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jakarta ,Rabu (9/9).

"Dan sekarang kita sedang menyiapkan standar berapa standar biaya untuk rumah sakit swasta. Nah kita sedang bekerja siapkan itu," kata Dody merespons anggota Komisi VIII yang menyatakan banyak masyarakat keberatan dengan tes swab yang sangat mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Dodi menyadari tarif tes PCR di rumah sakit swasta saat ini terbilang mahal. Pasalnya, rumah sakit swasta tersebut memang berorientasi komersial dan ingin mendapatkan keuntungan dari tes tersebut.

Atas kondisi tersebut pun, sambungnya, sudah dilaporkan ke Kepala BNPB Doni Monardo dan kepada Komisi VIII DPR.

"Mereka narik mahal sekali. Ada yang Rp2,2 juta ada yang Rp5 juta. Dan itu apa adanya dan terjadi," kata Dody.

Dody menerangkan Kepala BNPB nantinya akan mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan mengenai standar tarif tersebut. Ia mengatakan BNPB sendiri sudah memiliki tarif dasar atau baseline tersendiri terhadap tes swab corona yakni di bawah Rp500 ribu.

"[Di bawah Rp500 ribu] itu berdasarkan daripada biaya penyedia testing yang sudah dibiayai oleh BNPB saat ini. Kalau nanti ditambah ke RS swasta tinggal ditambah biaya margin keuntungan yang wajar," kata Dody.

PCR Gratis di Laboratorium Pemerintah

Selain itu, Dody menyatakan tarif tes PCR virus corona tak dikenakan tarif alias gratis di 300 laboratorium khusus Covid-19 milik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Nah apabila kita melaksanakan pemeriksaan covid di lab milik pemerintah ini atau di laboratorium kesehatan daerah ini, mestinya ini gratis. Jadi enggak ada alasan membayar," kata dia.

Dalam rapat itu, Dody tak membeberkan nama dan tempat 300 laboratorium khusus tes virus corona tersebut.

Dody menjelaskan BNPB telah menyiapkan dua skema untuk membantu laboratorium guna melakukan tes covid-19. Pertama, yakni pemerintah telah menyiapkan bantuan pelbagai peralatan hingga mesin ekstrasi otomatis guna menunjang percepatan tes corona tersebut.

"Biasanya kalau laboratorium lama mereka enggak punya mesin ekstraksi otomatis. Sekarang adanya covid kita bantu. Nah kapasitasnya makin naik," kata dia.

Lalu skema kedua BNPB membantu melalui penyedia jasa testing. Ia mengatakan kini sudah ada 5 perusahaan yang bekerja sama dengan BNPB untuk membantu memperbesar kapasitas laboratorium.

"Dan biayanya kami bayar. Jadi sewa lah. Dan ini sudah terselenggara. Rasanya dari 2,4 juta testing itu, sebagian besar dari laboratorium yang sudah ada. Dan sebagian kecil dari perusahaan penyedia jasa ini," kata dia.

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER