Kasus Corona di Kantor Rentan Terjadi saat Jam Makan Siang

CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2020 19:23 WIB
Pegawai di kantor diimbau untuk tetap disiplin, setidaknya melepas masker hanya saat makan dan tetap menjaga jarak dengan orang lain.
Ilustrasi pekerja di ibu kota. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut salah satu penyebab naiknya kasus positif covid-19 area perkantoran adalah perilaku penerapan protokol kesehatan yang belum sesuai.

Menurut Wiku, pegawai di kantor cenderung masih belum menerapkan aturan batas minimal jaga jarak, baik saat makan siang, maupun saat ibadah.

"Klaster yang terjadi di perkantoran, salah satu kontribusinya adalah pada saat istirahat makan siang ataupun ibadah betul-betul jaga jarak, dan melepaskan masker hanya pada saat makan siang agar tidak jadi penularan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku meminta kepada pegawai untuk terus berupaya mematuhi imbauan pemerintah soal protokol kesehatan yang meliputi 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Selain itu, merespons tingginya kasus klaster perkantoran di beberapa Kabupaten/Kota, Wiku meminta seluruh perkantoran untuk mematuhi perintah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo yang tertuang dalam Surat Edaran MenPANRB No. 67 Tahun 2020 tertanggal 4 September.

Dalam surat tersebut, Tjahjo mengatur batas jumlah aparatur sipil negara (ASN) yang bisa masuk kantor berdasarkan zona. Pada wilayah yang tidak terdampak atau zona hijau, seluruh ASN pada instansi pemerintah bisa kembali masuk kantor.

Sedangkan di zona risiko rendah atau kuning, pegawai diperbolehkan masuk kantor dibatasi maksimal 75 persen, dan 50 persen pada zona risiko sedang atau oranye.

"Kami mohon seluruh daerah segera menyesuaikan diri menerapkan aturan seperti ini untuk mencegah klaster perkantoran, karena adanya jumlah orang kerja melebihi kapasitas dan tidak bisa dikendalikan dalam menjalankan protokol kesehatan," tegas Wiku.

Pemerintah, kata dia, tengah mewaspadai tiga klaster penyebaran virus corona yang terbilang cukup masif yaitu klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster pilkada.

Sebelumnya, temuan kasus positif teranyar yang terjadi pada area perkantoran terjadi di Surabaya.

Sebanyak 18 pegawai radio swasta Suara Surabaya Media terkonfirmasi positif virus corona (covid-19). Temuan itu didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan massal atau rapid test, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR atau tes usap (swab) yang dilakukan secara mandiri oleh perusahaan.

Tak hanya itu, di Kabupaten Bekasi pun, dalam dua pekan terakhir, klaster industri mulai menyumbangkan kasus positif dengan jumlah yang masif. Tiga klaster besar industri menyumbang 407 kasus baru, yakni PT LG Electronic Indonesia, PT Suzuki Indomobil, dan PT Nippon Oilseal Kogyou (NOK) Indonesia. Rinciannya, sebanyak 248 karyawan PT LG Electronic Indonesia, kemudian 71 karyawan PT Suzuki Indomobil, serta 88 karyawan PT NOK Indonesia.

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk yang berlokasi di Bekasi juga menutup sementara pabriknya karena sebanyak 21 karyawan terindikasi positif virus corona.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER