Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menyebut penanggulangan kasus Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan di lembaganya sudah maksimal. Penularan kasus yang memicu klaster diklaim kemungkinan berasal dari luar kantor.
Hal itu dikatakannya menangapi status Kemenkes sebagai klaster penyebaran Covid-19 kementerian terbanyak di DKI Jakarta.
"Pengendalian di kementerian enggak kurang-kurang ya. Dari sisi protokol kesehatan, kami itu setiap hari seminggu tiga kali mengadakan disinfektan, kemudian yang ada gejala kurang enak badan, itu tetap WFH (bekerja dari rumah)," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi transmisi di luar kantor, itu kan artinya ada pegawai keluarga barangkali naik kendaraan umum, itu kan potensial terjadi penularan, artinya pengendalian di kantor luar biasa tapi kita enggak tau transmisi bisa terjadi di luar kantor," sambungnya.
Selain penerapan protokol kesehatan, Kemenkes juga melakukan pengetesan dan penelusuran kontak kasus Covid-19 secara massal dan berkala.
"Dari sisi akses melakukan pemeriksaan tidak ada hambatan untuk pegawai, artinya proses testing itu sangat mudah diakses. Jadi pemeriksaan ke karyawan itu lebih masif, termasuk tracking, tracing tadi periodik," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (18/9).
Menurutnya pula, ada tiga kantor Kementerian Kesehatan di DKI Jakarta, yakni di Jalan Rasuna Said, Kuningan; Jalan Percetakan Negara; Jalan Hang Jebat, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kasus Covid-19 di Kemenkes yang berjumlah 139 itu, kata Oscar, berasal dari pegawai yang berkantor di tempat-tempat tersebut.
"Saya yakin [139 kasus] itu memang ter-record dalam catatan all record, atau terdata ya artinya. Kita massif testing-nya, dari sisi kaidah pengendalian insyaallah kita ketat," aku dia.
Meski demikian, dikutip dari data kluster penularan Corona milik DKI Jakarta di situs covid.jakarta.go.id, per 7 September, Kemenkes menyumbang dua kantor yang menjadi klaster besar kasus Covid-19 di DKI. Yakni, Kemenkes (139) dan Balitbang Kemenkes (49 kasus).
Secara keseluruhan, terdapat 17 kantor kementerian di DKI Jakarta yang menjadi kluster penyebaran Corona. Kemenkes berada di urutan teratas kluster tertinggi di DKI dengan 139 kasus.
Kementerian Perhubungan menyusul dengan 90 kasus, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jakarta Timur 73 kasus, kantor swasta PT DNP 72 kasus, dan Gereja Bethel Tanah Abang 65 kasus.
Kemudian, Rutan Pondok Bambu 62 kasus, kantor swasta PT Samudera Indonesia 54 kasus, kantor swasta PT Dunia Express Transindo 51 kasus, Masjid Jamii Taman Sari 51 kasus, dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes (49 kasus).
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mempertanyakan penerapan protokol kesehatan di Kantor Kemenkes.
"Kenapa kok bisa tinggi? Pertanyaan saya protokol kesehatan dilaksanakan dengan sangat baik enggak di kantor yang membuat protokol itu," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/9).
![]() |
Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman juga mempertanyakan klaster kantor di lembaga yang seharusnya menjadi contoh penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Menurutnya, ada yang salah dari penerapan protokol kesehatan di Kemenkes. Kasus tersebut juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di perkantoran bukan hanya soal pakai masker cuci tangan dan menjaga jarak. Namun, juga terkait tes secara berkala kepada para pegawai.
"Itu fakta kan, klaster perkantoran saat ini banyak dari Kemenkes membuktikan ada sesuatu yang salah dalam penerapan protokol yang harus dievaluasi oleh Kemenkes sendiri," kata dia.
(mel/thr/arh)