Satgas Penanganan Corona (Covid-19) Jawa Timur mengaku tengah mengajukan usulan pengklasifikasian pelaporan kasus kematian kasus Covid-19, ke Kementerian Kesehatan RI.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, dalam acara Secret at Newsroom (Setroom) CNNIndonesia.com, Kamis (17/9).
"Gubernur kita (Khofifah Indar Parawansa) membuat sebuah surat ke Kementerian Kesehatan. Perlu klarifikasi definisi kematian, jadi setelah kita lihat Permenkesnya, itu kita lihat laporan kematian belum terdefinisi dengan jelas di sana," kata Joni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Joni, kasus kematian Covid-19 perlu diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni kematian dengan Covid-19 yang disertai komorbid, dan kematian karena Covid-19. Hal itu sebagaimana pedoman WHO.
"Kalau WHO itu ada dua, jadi death with Covid-19, atau death cause due Covid-19, yang dilaporkan yang mana," ucapnya.
Selama ini, kata Joni sistem pelaporan kematian Covid-19 itu belum diatur secara jelas dalam Pedoman Tata Laksana Covid-19 yang disusun Kementerian Kesehatan.
Jika hal itu sudah dilakukan, ia yakin, maka angka kematian di Jatim akan turun. Joni mengatakan dari total 2.922 kasus kematian atau 7,31 persen case fatality rate di Jatim, sebanyak 91,1 persen di antaranya meninggal karena komorbid.
Diketahui, penambahan kasus positif di Jatim hari ini mencapai 491 orang dan angka kematian mencapai 26 orang. Total kasus positif adalah 39.993 sedangkan kasus kematian total mencapai 2.922.
Sementara angka kesembuhan bertambah hari ini sebanyak 627 kasus hingga total orang sembuh mencapai 32.393.
Terpisah, satu lagi perawat pasien covid-19 di Makassar Sulsel, Khaerul Arham (28) meninggal dunia dalam tugas. Dia sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo.
Khaerul meninggal dunia pada Jumat(18/9) pukul 14.40 WITA dan dimakamkan pukul 17.00 WITA di pemakaman khusus pasien covid-19, Kampung Macanda, Kabupaten Gowa.
Abdul Rahmat, Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel yang ditemui di RSUP Wahidin Sudirohusodo Jumat petang tadi mengatakan, almarhum Khaerul Arham ini adalah perawat ketiga di Sulsel yang gugur dalam tugas merawat pasien covid-19.
"Adinda kita almarhum Khaerul adalah perawat pasien covid-19 yang ketiga gugur dalam tugas. Sebelumnya itu adalah perawat Umar dari Kabupaten Sidrap dan perawat Saidi dari Kabupaten Gowa," kata Abdul.
Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul 'Khofifah Surati Menteri Terawan soal Definisi Kematian Covid' menjadi 'Khofifah akan Surati Terawan Soal Definisi Kematian Covid' pada Selasa (22/9) setelah mendapatkan informasi terbaru pihak terkait.
(asa/frd/svh/asa)