Ada Vaksin, Doni Monardo Tak Jamin Pandemi Corona Berakhir

CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2020 18:08 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo menyebut tak ada yang bisa menjamin virus corona hilang setelah ada vaksin Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo menyebut keberadaan vaksin tak menjamin virus corona hilang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan ketersediaan vaksin tak menjamin dapat menghentikan penyebaran virus corona di Indonesia.

Menurut Doni, yang dibutuhkan saat ini adalah kedisiplinan semua elemen masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Vaksin ini sangat dinantikan, tetapi apakah dengan vaksin, Covid ini akan berakhir? siapa yang bisa menjamin adanya vaksin, Covid berakhir?" kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks DPR RI, Selasa (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni melanjutkan, wabah Covid-19 saat ini sudah menjadi masalah global. Beberapa negara yang telah menekan laju penyebaran virus, namun kasus muncul kembali. Menurutnya, saat ini tak ada wilayah yang aman dari penyebaran virus corona.

"Jadi kalau boleh saya katakan, tidak ada sejengkal tanah yang aman ketika masih ada negara yang masyarakatnya terpapar Covid," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu meminta agar pemerintah daerah tak bersikap egois dalam menangani pandemi Covid-19. Terlebih, daerah-daerah di Indonesia saling ketergantungan satu sama lain.

"Apalagi di negara kita, antarprovinsi, antarkabupaten itu saling ketergantungan. Tidak ada batas teritori Covid ini bisa dilokalisir pada satu kabupaten/kota, tidak bisa," ujarnya.

Infografis Jenis Masker Mana yang Lebih Efektif untuk Cegah Corona?(CNN Indonesia/Fajrian)

Menurut Doni, saat ini yang dibutuhkan adalah kekompakan antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani pandemi virus corona. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin penyebaran Covid-19 akan terus berlangsung.

"Pasti akan berkembang terus, selama satu sama lain tidak bisa menjaga. Tapi bila semua kompak, Insya Allah bisa tertangani dengan baik. Tapi sedikit saja lengah, Covid akan datang kembali," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,8 triliun untuk pembayaran uang muka vaksin yang dikembangkan melalui COVAX.

Terawan juga telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan UNICEF, Rabu (16/9). Dalam kerjasama ini, UNICEF bakal berupaya membantu Indonesia dalam menyediakan vaksin covid-19 secara merata, menyeluruh dan berskala besar.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut kerja sama pemerintah dan beberapa perusahaan luar untuk vaksin Covid-19 berjalan lancar. Bahkan, ia mengklaim pemerintah telah menandatangani kesepakatan dan memberikan bayaran untuk vaksin.

Namun, Luhut tak merinci berapa besar pembayaran tersebut.

"Saya kira sudah jalan, sudah tanda tangan juga kontraknya. Sudah dibayar malah sebagian, saya pikir ga ada masalah, justru pingin lihat biar lebih cepat diterima dan lebih lebih banyak," kta Luhut lewat konferensi press terkait penanganan covid-19 di 8 Provinsi Indonesia, Jumat (18/9).

(dmi/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER