Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memerintahkan jajarannya untuk terlibat investigasi penembakan yang menewaskan pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Herman meminta anak buahnya terlibat langsung dalam investigasi yang digelar di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (20/9).
"Tim sudah berangkat sejak hari Minggu, langsung ke Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya untuk pendalaman dan investigasi terhadap insiden tertembaknya pendeta Yeremia Zanambani," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menyampaikan ucapan bela sungkawa dari Herman atas insiden yang menimpa Yeremia. Saat ini ada dua versi kronologi penembakan terhadap Yeremia yang belum jelas, yakni pernyataan TNI yang menyebut pelaku penembakan berasal dari anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Sementara tokoh agama setempat menduga prajurit TNI adalah pihak yang bertanggung jawab dalam insiden itu.
"Kita doakan bersama semoga almarhum pendeta Yeremia Zanambani diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan semoga situasi di Kabupaten Intan Jaya semakin kondusif, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan," ucapnya.
Sebelumnya, seorang pendeta bernama Yeremia meninggal dunia usai terkena tembakan di Kabupaten Intan Jaya.
Yeremia merupakan Ketua Klasis (Daerah) Hitadipa Kabupaten Intan Jaya yang dianggap sebagai penginjil berintegritas dan penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Moni.
Polda Papua telah mengirimkan tim penyelidik ke Kampung Bomba untuk meminta keterangan dari istri Yeremia. Polisi mengimbau agar tokoh-tokoh agama di Papua tak banyak melakukan aktivitas di luar rumah usai insiden tersebut.
Mereka juga membantah bahwa penembakan itu dilakukan oleh aparat TNI. Dari keterangan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, tidak ada personel TNI dan Polri yang ditempatkan di Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya.
Amnesty International Indonesia mencatat, penembakan Yeremia menambah daftar kasus penembakan sebanyak 15 kali dengan total 22 korban di Papua sepanjang 2020.
(tst/psp)