Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menganggap Komnas HAM bukan tandingan untuk mengusut insiden penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya selalu tidak pernah khawatir itu sebagai tandingan. Menurut saya kalau itu tujuannya sama-sama baik, nanti kita mesti hasilnya ketemulah," kata Mahfud berdasarkan rekaman suara yang dipublikasikan Humas Kemenko Polhukam, Senin (5/10).
Mahfud menyatakan tak keberatan bila Komnas HAM melakukan penyelidikan secara mandiri terkait insiden tersebut. Menurutnya, langkah yang diambil Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah dan Komnas HAM pasti sama-sama memiliki tujuan yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia optimistis hasil penyelidikan yang didapatkan TGPF yang dibentuk pemerintah maupun Komnas HAM tak akan jauh berbeda nantinya.
"Kira-kira, fakta yang akan diperoleh itu akan sama dan kesimpulannya tak akan jauh beda. Tapi silakan saja," kata dia.
Di sisi lain, Mahfud menyatakan alasannya tak mengajak Komnas HAM dalam TGPF yang dibentuk pemerintah. Menurutnya, Komnas HAM memiliki kewenangannya sendiri untuk melakukan penyelidikan pelanggaran HAM.
"Sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh undang-undang, sehingga dia boleh melakukan sendiri penyelidikannya," kata Mahfud.
Sebelumnya, Komnas HAM tengah menyiapkan tim investigasi untuk mengusut kematian pendeta bernama Yeremia Zanambani yang tewas tertembak, di Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengaku bersyukur tidak dilibatkan dalam TGPF bentukan Mahfud MD tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah mengetahui posisi Komnas HAM sebagai yang independen.
"Soal Komnas HAM tidak dilibatkan itu langkah baik. Saya yakin Prof Mahfud mengerti posisi itu makanya kami tidak dilibatkan," kata Anam.
(rzr/pmg)